TOTABUAN.CO BOLMONG—Dua kelompok masa yang bertikai yakni kelompok masa dari Desa Ikhwan dan Desa Doloduo Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (21/4) menjalang malam, lakukan pertemuan di Kantor Polsek Dumoga Barat. Pertemuan itu difasilitasi tim dari musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) yang dihadiri, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan agama dari kedua belah pihak.
Camat Dumoga Barat Syamsul Da’i ketika dikonfirmasi Selasa (23/4) mengatakan, dari pertemuan itu dua belah pihak bersepakat untuk berdamai meski ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
“ Salah satu point penting yakni mendirikan pos pengaman diperbatasan, melakuka razia miras, senjata tajam dan knalpot resing,” kata Syamsul.
Meski aktivitas sudah normal, akan tetapi warga juga meminta untuk lakukan jam malam di wilayah yang bertikai. Alasannya itu dilakukan untuk menghindari konflik susulan.
“ Untuk jam malam warga hanya boleh beraktivitas di luar rumah hingga pukul 11.00 malam. Kecuali mereka yang memang ada keperluan seperti sakit atau memang sifatnya urgen. Saat ini aktivitas warga di siang hati hari sudah normal. Tapi untuk malam masih terkesan mencekam,” papar dia.
Meski sudah ada kesepakatan damai, namun kasus penembakan lima warga yang terjadi pada Minggu (20/4) tetap diminta untuk diusut. Pihak keluarga korban yang hadir pada saat pertemuan, meminta agar dilakukan pengusutan kasus penembakan korban yang tak bersalah.
Terpisah Kapolres Bolmong AKBP Hisar mengatakan, pencegahan dan penyelesain konflik merupakan peran dan tugas semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua elemen masyarakat, bukan hanya menjadi tugas aparat. Dia sendiri memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak yang secara sadar telah melakukan pertemuan.
“ Ini langkah maju, dan saya berikan apresiasi. Sekarang tugas keamanan bukan hanya menjadi tugas aparat, melainkan tugas bersama,” kata Hisar.
Meski kondisi sudah mulai normal, akan tetapi puluhan aparat dari dua Polsek dibantu aparat Brimob Inuai masih disiagakan di perbatasan, ujarnya. (Ir/Has)