TOTABUAN.CO BOLMONG –Para petani yang ada di beberapa wilayah di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai kesulitan mendapat pupuk. Selain sulit mendapatkan pupuk, para petani juga diperhadapkan dengan musim kemarau.
Di Lolak Ibukota kabupaten misalnya, pupuk mulai langkah. Untuk mendapatkan pupuk, para petani harus mencari hingga ke luar daerah. “Pupuk mulai sulit didapt apalagi saat ini musim kemarau,” kata Rusdi.
Rusdi mengatakan, pupuk sangat penting untuk meningkatkan hasil panen padi dan jagung miliknya.
Kepala dinas pertanian peternakan Bolmong Taufik Mokoginta mengatakan, untuk distribusi pupuk di lapangan bukan ranah dari instansi yang dipimpinnya. Akan tetapi pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Disperindag.
Taufik menjelaskan, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi termasuk urea, petani harus masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK).
RDKK adalah pesanan kelompok tani terhadap sarana produksi pertanian dan biaya lainnya untuk satu musim tanam sebagai hasil dari musyawarah kelompok tani yang memuat jenis, jumlah, jadwal waktu yang dibutuhkan dan sumber dana untuk pembeliannya.
“Nantinya kelompok akan mendata terhadap berapa kebutuhan urea berapa, dan direkap. Kemudian pupuk tersebut dibawa ke gudang penyimpanan yang sudah ditunjuk oleh pabrik pupuk tersebut. Setelah dilakukan pembelian,” ujar Mokoginta menjelaskan.
Bagi petani yang tak masuk RDKK tidak akan dilayani oleh petugas gudang. Namun Taufik masih optimis jika kebutuhan pupuk untuk petani di Bolmong masih aman. (Has)