TOTABUAN.CO BOLMONG – Penjualan tabung gas ukuran tiga kilogram di Kabupaten Bolmong hingga kini masih terbilang normal. Sebab hingga kini disejumlah pangkalan dan agen yang ada di Bolmong stok elpiji jenis melon itu masih tersedia.
Dari hasil pemeriksaan ternyata persoalan kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram dipicu karena masih banyak rumah makan dan industri yang masih menggunakan elpiji ukuran tiga kilo. Selain itu masih ada rumah tangga sejahterah juga masih mengunakan elpiji subsidi.
“Jadi persoalan kelangkaan setelah dicek, ternyata banyak rumah makan dan industry ternyata masih gunakan elpiji ukuran tiga kilogram. Harus dipahami bahwa untuk rumah makam dan industry dilarang menggunakan tabung ukuran tiga kilogram,” kata Kepala Dinas Perdagangan Bolmong George Tanor.
Selain rumah makan dan industry yang kerap menggunakan elpiji ukuran tiga kilogram, pihaknya juga menemukan pembelian elpiji sudah lebih dari satu tabung. Artinya ada kepala keluarga ada yang membeli capai tiga tabung.
“Jadi kami harapkan untuk rumah makan dan industry untuk tidak mengunakan elpiji bersubsidi. Mereka wajib menggunakan ukuran lima kilogram,” tegasnya.
“Karena pada tabung elpiji 3 kiloggram sudah tertulis hanya untuk masyarakat miskin. Seharusnya pelaku industri ini merasa malu mengambil hak dari orang miskin,” tambahnya.
Dipastikan peningatan kebutuhan elpiji mulai terasa saat jelang bulan ramahdan dan jelang idul fitri. Pihaknya akan masih melihat jika terjadi peningkatan permintaan. Di mana aka nada permintaan usulan kuota 20% lagi.
Penulis: Hasdy