TOTABUAN.CO BOLMONG – Meningkatnya intensitas curah hujan di Kabupaten Bolaang Mongondow, dikuatirkan akan berdampak munculnya nyamuk aedes aegypti, yang menularkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau kepada warga agar waspada penyebaran DBD.
“Mengantisipasi cuaca yang berubah, warga harus waspada penyebaran penyakit, terutama untuk DBD,” kata Kepala Dinkes Bolmong, Drg Ir Rudiawan.
“Tingkatkan kewaspadaan, jaga kualitas lingkungan, jangan sampai jentik-jentik nyamuk DBD bersarang dengan leluasa,” sambungnya.
Lanjutnya, terjangkitnya virus DBD pada manusia mestinya dapat dihindari. Namun, karena terkadang kelalaian juga yang juga salah satu peyebabnya.
“Sebetulnya penyebaran nyamuk aedes aegypty dapat dicegah, asalkan mau menjaga kesehatan lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Rudiawan.
Menurutnya, untuk tahun ini, penderita DBD di Bolmong cenderung menurun.
“Dari data yang kami himpun, jumlah total kasus DBD hingga November 2015 itu ada 33 kasus,” ujarnya.
Dirinya menerangkan, ada beberapa wilayah yang jumlah DBD nya paling banyak.
“Paling banyak itu ada di Dumoga Timur, Dumoga Barat, dan Poigar. Dan yang lain sebarannya yakni di Imandi, Lolak, Tungoi, Passi, Mopuya, Doloduo, dan Tadoi,” ungkapnya.
Selain itu kata Rudiawan, berdasarkan kategori umur, paling banyak terkena DBD yakni pada usia 31 sampai 35 tahun. “Untuk usia 1 sampai 5 tahun hanya ada tiga kasus DBD,” pungkasnya. (Mg3)