TOTABUAN.CO BOLMONG – Sejak merebaknya virus corona (COVID-19), ketersediaan masker dipasaran mulai langkah. Bahkan bukan hanya dipasaran, akan tetapi di dinas ksehatan hingga rumah sakit. Jika ada, harganya pun sangat mahal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Dr Erman Paputungan mengakui, persediaan masker makin menipis.
“Kalau Masker sama sekali terbatas bahkan kesulitan untuk mendapatkan masker,” ujar Erman.
Namun Erman memastikan untuk ketersediaan masker di rumah sakit harus tetap ada meski sangat terbatas.
“Rumah sakit kami kawal supaya tetap ada. Tetap aman. Tapi yang di luar, memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelum ada corona,” tambahhya .
Dinkes Bolmong sebagai bagian dari Pemkab Bolmong, tentu akan berupaya untuk mendapatkan masker. Hal ini sebagai bentuk pencegahan kepada warga. Dia mengatakan, sudah mengusulkan angaran untuk pembelian peralatan yang diperlukan tim medis. Baik yang ada di rumah sakit maupun di Puskesmas.
Salah saeorang penjaga apotek di kawasan Lolak mengatakan, sejak merebaknya virus corona dia tidak lagi menjual masker karena harganya mahal.
Kalau sebelumnya harga masker kualitas biasa dia beli dengan harga kurang dari Rp35 ribu per kotak isi 50 lembar masker, sekarang ditawarkan dengan harga Rp350 ribu per kotak.
Lain lagi dengan masker kualitas lebih bagus yang biasanya harganya di bawah 50 ribu rupiah per kotak isi 50 lembar, kini harganya meroket mencapai 400 ribu rupiah.
Saat ini utuk mendapatkan satu masker perjuangannya luar biasa. Menurut penuturan warga, minimarket yang bias menjual masker saat ini tidak ada lagi. Setelah mendatangi sejumlah apotik dan minimarket stok kosong.(*)