TOTABUAN.CO BOLMONG – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada tahun anggaran tahun 2023 ini, telah menambah anggaran untuk pelatihan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Bolmong yang akan bekerja ke Jepang. Pelatihan tersebut, difasilitasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) oleh salah satu perusahan penyedia jasa pelatihan di Depok.
Menurut Kepala Dinas Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Bolmong Dedy Mokodongan, anggaran pelatihan tahun anggaran 2023, berjumlah 450 juta rupiah. Dana tersebut disiapkan bagi 24 CPMI asal Bolmong.
Kendati begitu, Dedi mengatakan, masih akan melihat capaian bagi anak-anak Bolmong yang sudah mengikuti pelatihan.
“Kita masih akan melihat sejauh mana capaian bagi anak-anak kita yang telah ikut pelatihan. Apakah jadi akan dikirim bekerja ke Jepang atau tidak,” kata Dedi.
Bukan tidak beralasan, sebab, jika berhasil diterima dan dikirim, ini akan menjadi motivasi bagi anak-anak Bolmong lainnya untuk mengikuti pelatihan dengan semangat yang sama.
“Kita masih menunggu kabar, dari BP2MI. Mudah-mudahan tahun ini mereka bisa dilepas untuk bekerja di luar negeri,” katanya.
Kepala BP2MI Sulut Hendra Makalalag mengatakan, saat ini ke 14 CMPI asal Bolmong sedang menunggu keberangkatan. Sejak dalam tahapan pelatihan, sudah ada beberapa orang yang lolos wawancara dengan calon majikan.
“Tinggal menunggu untuk pelepasan. Mudah-mudahan pertengahan Februari ini mereka sudah selesai,”kata Hendra.
Dari pelatihan yang diikuti, Ia yakin ke 14 CMPI asal Bolmong akan dikirim karena sudah diterima.
“Semoga pertengahan Februari ini, mereka akan bekerja ke Jepang dengan status PMI yang legal,” ujar Hendra. (*)