TOTABUAN.CO BOLMONG – Dalam rangka pengawasan di bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri serta perlindungan konsumen atas jaminan kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan, Dinas Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Bolaang Mongondow (Bolmong) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bolmong. Empat SPBU itu Yakni, SPBU Kosio di Kecamatan Dumoga Tengah, SPBU Tuyat di Kecamatan Lolak, SPBU Tadoy di Kecamatan Bolaang Timur dan SPBU Poigar di Kecamatan Poigar.
Sidak ini untuk memastikan alat ukur yang dimiliki SPBU benar-benar sesuai.
Inspeksi mendadak (Sidak) alat ukur takar timbangan (UTTP) digelar karena banyak mendapat laporan dari warga terkait ukuran di SPBU.
Kepala Bidang (Kabid) Promosi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga DPESDM Bolmong Tresti Hapulu, mengatakan, Sidak ini untuk meningkatkan perlindungan konsumen atas jaminan kebenaran hasil pengukuran dalam transaksi perdagangan.
“Sidak ini untuk memastikan alat ukur yang dimiliki SPBU. Kami mengambil 5 liter (L) Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap nosel,” katanya.
Kendati demikian, petugas tidak menemukan kecurangan takaran yang bisa merugikan konsumen.
“Kalau ditemukan ada pelanggaran, kami akan langsung mengambil tindakan. Nosel yang ketahuan melanggar akan kami segel dan selama disegel tidak diperbolekan jualan,” tegasnya.
Ia mengatakan, para pelaku usaha diminta untuk lebih mementingkan standar untuk memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen demi terciptanya suasana pasar yang bersih dari kecurangan.
“Kita juga melakukan penteraan secara berkala untuk mencegah kecurangan yang bisa merugikan banyak konsumen,” katanya.
Sehari sebelumnya, pihaknya juga melakukan Sidak di sejumlah toko, kios dan pasar di Bolmong. Sidak itu juga untuk mencegah beredarnya makanan kemasan yang tidak memenuhi standar kesehatan khususnya terhadap masa kedaluwarsa, izin edar makanan kemasan dan kemasan makanan yang rusak.
Hasil Sidak juga tidak ditemukan makanan yang kedaluwarsa dan membahayakan kesehatan. Di pusat-pusat perbelanjaan ini, petugas memberikan beberapa saran untuk tetap menjaga kualitas makanan yang diperjualbelikan.
“Sidak ini dilakukan untuk mengawasi peredaran makanan kemasan yang ada di Bolmong. Ini juga sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan harapan, warga merasa nyaman dan tenang untuk berbelanja makanan,” ujarnya.
Dikuatirkan tingginya permintaan makanan dan minuman saat Ramadan bisa saja dimanfaatkan oleh oknum pengusaha yang tidak bertanggungjawab untuk menjual barang yang telah kedaluwarsa.
Tresti berharap warga tetap meningkatkan kewaspadaan saat membeli produk serta selalu memperhatikan masa kedaluwarsa produk yang tercantum dalam kemasan.
Dia juga mengimbau para pengusaha maupun penjual juga memeriksa produk makanan dan minuman yang dijual, serta menjaga kebersihan tempat usaha untuk menghindari kontaminasi produk dari serangga pengerat.
Sidak ini akan tetap kita laksanakan selama bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri, kata Tresti.
Penulis:Hasdy