TOTABUAN.CO BOLMONG – Astri Tampi Guru SMP Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang dianiaya orang tua siswa, kini kondisinya mulai membaik. Dari hasil scan menunjukan tidak ada pendarahan di bagian kepala.
“Kondisi korban sudah mulai membaik. Kemarin saat dijenguk di rumah sakit Kandouw Manado, korban sudah berbicara meski ada beberapa tanda lebam bekas pukulan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Bolmong Farida Mooduto Jumat (15/2).
Dari hasil pemeriksaan dokter tidak ada luka yang serius kecuali sedikit memar di bahu kiri atas dan luka jahitan di tangan kanan karrna pecahan kaca meja.
“Dari medical record juga tercatat dilakukan CT-scan dan hasilnya menunjukkan tidak ada pendarahan,” katanya.
Farida mengatakan, akan melakukan pendampingan kasus tersebut secara hukum hingga ke pangadilan.
Namun meski demikian lanjutnya, akan melakukan pendampingan juga terhadap anak pelaku. Alasannya untuk melakukan pedampingan karena siswa tersebut butuh perhatian mengingat aktivitas di sekolah tidak terganggu.
“Kita juga wajib melakuan pendampingan untuk siswa. Sebab siswa tersebut sudah memasuki masa ujian akhir,” tuturnya.
Kepala dinas Pendidikan Bolmong Rendy Mokoginta juga mengatakan, akan turun ke Sekolah untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Dia mengatakan, dua anak pelaku yang sekolah di SMP Lolak. Yang satu kelas dua dan yang satu sudah duduk bangku kelas tiga.
“Pekan depan akan kita turun ke Sekolah. Meminta juga agar dua anak pelaku untuk tetap bersekolah,” tutur Rendy.
Menurutnya, kasus kekerasan terhadap guru harus dihentikan. Dia meminta kepada orang tua, jika ada persoalan yang berhubungan dengan sekolah ataupun guru, diselesaikan dengan kepala dingin
Kasus penganiayaan oknum Guru SMP Lolak menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan Menteri Pendidikan telah menurunkan Inspektur Investigasi Itjend Kementrian Pendidikan turun dan langsung melihat korban.
Hingga kini kasus penganiyaan Kepsek SMP Lolak itu, sedang ditangani Polsek Lolak. Sedangkan tersangkanya saat ini sudah diamankan. (**)