TOTABUAN.CO BOLMONG — Sampah daun Nenas bagi kebanyakan orang hanya dibuang begitu saja. Namun, kali ini bakal menjadi usaha kerajinan bagi warga Bolaang Mongondow (Bolmong).
Upaya ini lahir dari gagasan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Di mana pengembangan daun Nenas, karena melihat potensi sumber daya alam di Bolmong sangat besar. Upaya pemerintah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat lewat kegiatan UKM, salah satunya adalah pembuatan serta kain dari daun Nenas.
“Ini adalah sampah bahkan limbah yang selama ini tidak digunakan. Nah, kita ada gagasan, untuk mengembangkan daun nenas itu untuk dijadikan kain,” ungkap Kadis Koperasi dan UKM Ofir Ratu Senin 4 November 2019.
Daun Nenas lanjut Ofir, akan diubah ke dalam produk lain, rencananya akan dilakukan pada 2020 mendatang. Ofir mengaku telah mendapat dukungan dari Bupati sebab limbah daun nenas akan diubah menjadi usaha kerajinan yang bernilai.
Kreasi tersebut, Dinas Koperasi akan melakukan pelatihan bagi para pelaku usaha kerajinan. Rencananya akan ditempatkan di Kecamatan Passi Barat
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Bolmong Sofyanto menambahkan, selama ini daun Nenas hanya dibuang setelah panen. Namun bahan baku yang melimpah ruah itu, ternyata bisa dioleh untuk dijadikan kain.
Rencananya pada 2020 mendatang, pihaknya akan melakukan pelatihan cara mengolah daun nenas untuk dijadikan serat kain kemudian cara menenun.
“Kami berharap, kegiatan ini bisa menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Dan telah dianggarkan lewat dana desa, termasuk pengadaan alat tenunnya. Untuk bagian pelatihan ketrampilannya menjdi tanggung jawab dinas Koperasi dan UKM,” ungkap Sofyanto.(*)