TOTABUAN.CO BOLMONG – Ratusan warga dari Desa Otam Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menggelar aksi demo di kantor camat. Demo itu menuntut, agar Sangadi (Kades) Otam Idrus Mokodompit segera dinonaktifkan dari jabatannya.
Selain berorasi di depan Kantor Camat, warga juga membawa karton yang bertuliskan desakan agar Sangadi Otam segera dinonaktifkan.
Dalam aksi itu, mereka dikawal aparat dari Polres Kotamobagu dan Polsek Passi.
“Kami minta Bupati, untuk segera menonaktifkan Sangadi Otam Idrus Mokodompit dari iabatannya,” teriak Korlap Mat Abo Mokoginta Rabu 23 Juli 2025.
Desakan itu, tentu sangat beralasan. Menurut Mat, kebijakan yang selama ini dikeluarkan, tidak mencerminkan sebagai keteladanan seorang pemimpin.
Selama mengemban sebagai Sangadi, diduga banyak melakukan kebijakan yang dinilai merugikan kepentingan umum dan lebih mementingkan kepentingan pribadinya.
“Masyarakat Otam tidak mau dibodohi. Masyarakat Otam tidak mau dipimpin lagi oleh pemimpin yang korup, ” tegasnya.
Saat orasi, Mat membeberkan beberapa dugaan terkait dengan pengelolaan dana desa sejak tahun 2022 – 2024. Terdapat item yang sarat dugaan penyimpangan. Bahkan saat ini laporan warga sudah berproses di Kejaksaan Negeri Kotamobagu.
“Kami yakin dan percaya, di bawah pemerintahan Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Doni Lumenta akan merespon aspirasi kami ini. Jika keinginan kami ini tidak direspon maka kami akan melakukan aksi yang sama tentunya dengan jumlah massa yang lebih besar lagi,” tegas Mat.
Dugaan korupsi lain, adanya dana TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) dari PT PLN dan UPT 3 Manado bernilai 311 juta hingga saat ini dananya tidak jelas karena yang menjadi pihak ketiga atau penyedia barang adalah Oknum Sangadi Otam sendiri. (*)