Kapolres: Keinginan Damai itu, Harusnya dari Masyarakat
TOTABUAN.CO BOLMONG—Delapan kelompok masa yang bertikai yang berada di kecamatan Dumoga Bersatu Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) lakukan pertemuan di kantor camat Dumoga Tengah yang dihadiri Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan, Wakil Bupati Yanny Tuuk, Kesbangpol serta sejumlah kepala desa.
Pertemuan yang diinisiatif pihak Pemkab itu membahas kesepakatan damai pertikaian antar kelompok masa yang kerap terjadi di wilayah itu. Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan mengatakan, pertemuan itu semuanya sudah sepakat damai. Namun, masih akan dilakukan pertemuan kembali sekaligus menandatangi kesepakatan tersebut.
“ Intinya sejumlah kelompok masa yang pernah bertikai sudah damai. Semua sudah bersepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Namun, untuk redaksi perjanjian, masih akan disusun sedemikian rupa untuk ditanda tangani semua pihak, termasuk semua kepala desa,” kata Hisar usai menghadiri pertemuan tersebut Senin (5/5).
Untuk kesepakatan damai kata Hisar, memang perlu disepakati. Namun baginya semua harus kembali lagi ke hati.
“ Kan percuma. Biarpun ratusan lembar surat kesekapatan ditandatangani, tapi masyarakat tidak ikhlas mau gimana lagi. Intinya harus kembali ke hati,” tambah Hisar.
Saat ini ada beberapa poit yang diusulkan warga untuk disepakati. Diantaranya, memberantas minuman keras, senjata tajam, razia knalpot racing, aktifkan penempatan aparat keamanan di pos perbatasan desa. Dan point terakhir yakni apabila ada warga yang melakukan tindakan anarkis agar tembak ditempat oleh aparat keamanan.
Namun point tersbeut belum disepakati karena hanya dihadiri 10 kepala desa. Selain itu redaksinya masih akan diperkuat lagi dan disempurnakan sambil membuat rumus dan memuat klasifikasi.
“ Dipastikan akan ada lagi pertemuan untuk penandatanganan kesepakatan tersebut. Tinggal tunggu penyempurnaan redaksinya saja. Intinya semua sepakat damai,” ucap Hisar.
Terpisah wakil Bupati Yanny Tuuk mengatakan, kesepakatan ini memang sudah beberapa kali dilakukan. Bahkan sudah perna difasilitas unsur Muspida. Akan tetapi hal ini sering terjadi karena kurangnya kesadaran. Intinya Pemerintah sangat mendukung jika dilakukan razia, kata Yanni di hadapan warga. Dia berharap kesepakatan ini merupakan yang terakhir kali. Jangan ada lagi pertikaian, sebab sudah banyak warga ikut jadi korban.
Sementara, dari delapan kelompok masa yang bersepakat damai itu yakni kelompok masa dari Desa Tambun dan Imandi, Ikhwan dan Doloduo, Mogoyunggung dan Ibolian, serta Mekaruo satu dan Mekaruo dua. Kedelapan kelompok masa berada di Kecamatan Dumoga Bersatu yang bertikai hanya persoalan sepele. (Irg/Has)