TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) sedang melakukan pemangkasan anggaran untuk mencari sumber pembiayaan dalam mengantisipasi pencegahan Covid 19.
Ada dua sektor Refocusing dan Realokasi APBD Bolmong tahun anggaran 2020 ini, untuk mendapatkan tunjangan yakni kesehatan dn sektor ketahanan pangan.
“Refocusing dan Realokasi APBD Bolmong tahun anggaran 2020 ini, untuk merasionalisasi belanja berupa pemangkasan anggaran yang tidak mendesak,” ujar Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang.
Di bidang kesehatan contohnya, meliputi pengadaan aat kesehatan, pengadaan APD, pengadaan obat-obatan serta insentif bagi tenaga medis yang bertugas untuk penanganan Covid-19 serta kebutuhan medis lainnya.
Untuk mencari sumber pembiyaan itu, dilakukan pemotongan belanja perjalanan dinas luar propinsi, untuk setiap SKPD maksimal dua kali lagi sampai dengan Desember 2020 di luar yang telah digunakan.
Selain itu pemotongan untuk belanja Bimtek untuk PNS, pemotongan belanja Diklat PNS, seperti Diklat PIM, Diklat Prajabatan, Diklat teknis dan fungsional. Pemotongan belanja kegiatan yang mengumpulkan orang banyak. Seperti sosialisasi, penyuluhan yang tidak berhubungan dengan bidang kesehatan. Seperti pelatihan, rapat kerja. Selain itu anggaran sewa ruangan rapat, honorarium narasumber, belanja makan dan minum, belanja sewa sound system, belanja pengembalian uang transport, belanja cetak dan semua belanja dalam kegiatan tersebut.
Belanja jasa konsultansi perencanaan juga ikut dipotong. Sekda menambahkan, pengurangan belanja ATK dan foto copy, seperti di Dinas Pendidikan yang tahun ini tidak menyelenggarakan ujian nasional.
Belanja untuk Paskibra saat ini masih dikonsultasikan lagi dengan Pempus.Belanja untuk BBGRM, belanja belanja lainnya yang tidak signifikan mendukung ketahanan pangan dan penanggulangan penularan COVID 19.
Nantinya anggaran hasil pemangkasan itu, akan disumsidi bidang ketahanan pangan. Seperti penambahan cadangan pangan daerah dalam bentuk Gabah Kering di Dinas Ketahanan Pangan.
Pengadaan bibit sayur-sayuran, pupuk untuk pemanfaatan pekarangan. Selain itu ada juga pengadaan bibit padi, jagung dan Pupuk yang diperuntukan bagi Petani sawah dan lading. Pembuatan Demplot ditiap wilayah untuk meningkatkan cadangan pangan daerah.
Pengadaan bantuan bibit dan Pakan perikanan darat, pengadaan bantuan alat tangkap ikan bagi nelayan, penambahan alokasi untuk Bansos bantuan usaha bagi UMKM yang mau bergerak di bidang pembuatan Masker kain.
“Jadi tujuan dari pemangkasan anggaran untuk diberikan bantuan dalam meningkatkan ketahanan pangan,” pungkasnya. (*)