TOTABUAN.CO BOLMONG — Senin (8/12) pagi, udara masih lembap ketika Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi melangkah memasuki areal pertanian di Desa Komangaan, Kecamatan Bolaang. Hanya mengenakan kaos lengan panjang dan sepatu bot, ia menyusuri jalur tanah yang kini telah berubah menjadi akses jalan usaha tani yang lebih layak. Di sepanjang sisi kanan-kiri, para petani menyambut hangat kedatangan orang nomor satu di Bolmong itu.
Kedatangan Bupati Yusra bukan sekadar kunjungan seremonial. Ia datang untuk memastikan bahwa jalan yang dibangun benar-benar siap digunakan, dan lebih dari itu siap mengubah cara petani membawa hasil panen mereka.
“Ini untuk petani. Jalan ini harus selesai dan harus bermanfaat,” ujarnya singkat.
Program pembangunan jalan usaha tani bukan sekadar proyek infrastruktur. Ia merupakan bagian penting dari visi-misi Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta, yang sejak awal pemerintahan menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu pilar pembangunan daerah. Membuka akses, mempermudah mobilitas hasil panen, dan mempercepat distribusi ke pasar adalah langkah-langkah strategis yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Peninjauan di Desa Komangaan menjadi titik awal rangkaian monitoring Bupati Yusra di sejumlah lokasi pembangunan jalan usaha tani. Camat, Sangadi, hingga petani pengguna jalan ikut mendampingi, memastikan setiap titik yang dikunjungi sesuai dengan harapan para pelaku pertanian.
“Kami dulu kesulitan keluar masuk ladang, apalagi saat musim hujan,” ujar salah satu petani yang hadir.
“Sekarang aksesnya jauh lebih mudah,” sambung mereka.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Yusra dijadwalkan memantau beberapa titik jalan usaha tani. Yakni jalan usaha tani di Desa Otam Barat, Kecamatan Passi Barat, jalan usaha tani di Desa Apado, Kecamatan Bilalang.
Selain itu, jalan usaha tani di Desa Kopandakan II Kecamatan Lolayan, jalan usaha tani di Desa Tapadaka I, Kecamatan Dumoga Tenggara dan jalan usaha tani di Desa Doloduo II, Kecamatan Dumoga Barat.
Setiap lokasi mewakili tantangan berbeda, namun dengan tujuan yang sama membuka ruang lebih luas bagi petani untuk terus tumbuh dan berkembang.
Monitoring ini juga menjadi bentuk kontrol langsung agar kualitas pekerjaan terjamin dan tepat sasaran. Sebab di balik setiap meter jalan yang dibangun, terdapat harapan para petani untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Dengan langkah yang mantap, Bupati Yusra kembali menyusuri jalan yang baru selesai dikerjakan. Lumpur yang menempel di sepatu botnya seperti menegaskan satu hal, visi-misi pembangunan pertanian di Bolmong bukan hanya janji, tetapi sedang diwujudkan satu per satu dimulai dari jalan sederhana yang akan mempermudah ribuan langkah para petani di masa depan. (*)










