TOTABUAN.CO BOLMONG – Usai menerima hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bolmong tahun anggaran 2019, suasana haru tampak terlihat dari wajah Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Betapa tidak, hasil kerja keras selama ini dari jajaran Pemda Bolmong untuk keluar dari zona merah mampu dibuktikan dengan meraih opini wajar Dengan Pengecualian (WDP). Lebih dari satu Dasawarsa Kabupaten Bolmong berada di zona merah terkait opini dari BPK RI atas LKPD yang ada.
Namun, upaya kerja keras untuk menyelesaikan semua persoalan, termasuk aset mampu ditekan sehingga membuahkan hasil.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow tak mampu menyembunyikan rasa bangganya atas hasil yang dicapai. Lebih khusus tim dari Badan Keuangan Daerah (BKD).
“Opini ini kita dapat karena hasil kerja keras yang luar biasa dari seluruh jajaran Pemkab Bolmong, lebih husus Badan Keuangan Daerah yang bekerja dengan maksimal,” kata Yasti.
Selain kerja keras dari jajaran Pemkab Bolmong, BPK RI Perwakilan Sulut, juga mau membuka diri untuk memberikan bimbingan untuk penyempurnaan terkait laporan hasil pemeriksaan.
Kendati baru memperoleh opini WDP dar BPK RI, namun temuan Bolmong hanya sedikit jika dibanding dengan daerah lain yang memperoleh opini WTP.
“Hanya satu yang mengganjal kita yakni soal aset. Ada juga daerah lain yang meraih opini WTP, temuan temuannya lebih di atas sepuluh,” sentilnya.
“Kita sudah bertekad, setelah lebaran masalah aset kita tuntaskan bersama. Mudah-mudahan tahun depan Bolmong sudah peroleh hasil yang lebih baik,” sambungnya.
Bupati mengibaratkan, jika Bolmong seperti bayi yang baru balajar berjalan dan belum bisa berlari. Segudang problem yang membelenggu Bolmong soal laporan keuangan perlahan mulai diselesaikan. Bupati optimis, Bolmong akan keluar dari zona “degradasi” terkait LHP BPR RI. Asalkan semua punya tekad dan semangat yang sama.
Dari sepuluh temuan soal aset, salah satunya adalah Dinas Pendidikan. Bupati memberikan target hingga tiga bulan ke depan agar persoalan aset di Dinas Pendidikan telah selesai.
“Nanti soal aset yang ada di Dinas Pendidikan, akan dibantu tim dari BKD. Supaya tidak mengganjal ke depan,” tandasnya.
Bupati sendiri memberikan apresiasi khusus bagi tim bidang aset BKD yang telah bekerja keras. Sebab telah bekerja siang malam.
“Ini luar biasa apresiasi kepada tim aset. Apa yang mereka beri tidak bisa dibayar dengan apapun. Sebagai Bupati tentu mengapresiasi dengan kerja keras mereka,” pungkasnya. (*)