TOTABUAN.CO BOLMONG—Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow menegaskan, akan memberikan sanski kepada oknum-oknum yang terbukti suka memotong terkait bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Bupati mengatakan, jika benar ada laporan pemotongan dari pendamping PKH, segera melapor.
“Saya akan pecat jika benar ada pemotongan, karena ini bantuan pemerintah pusat untuk warga yang berhak menerima, apalagi pendamping PKH ada honornya,” tegas Yasti.
Ia pun berjanji, akan memanggil Kepala Dinas Sosial Lutfi Limbanadi, untuk meminta klarifikasi soal rumor dugaan pemotongan dana oleh pendamping PKH.
Seperti diketahui bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah pusat sudah melalui rekening masing – masing penerima, namun ternyata masih ada juga yang mengeluhkan karena masih terjadi pemotongan.
Adnan Damopolii penerima PKH Desa Langagon Kecamatan Bolaang mengeluh karena terjadi pemotongan yang diduga dilakukan oknum pendamping PKH tanpa musyawarah dengan kelompok. “Saya tak terima hak kami dipotong secara sepihak oleh pendamping PKH,” kata Adnan, Sabtu (2/9).
Ia menjelaskan, ketua kelompok meminta ATM BRI anggota untuk dikumpul karena sudah masuk di rekening masing – masing penerima. “Istri saya terima bantuan PKH ini dari Ketua Kelompok tinggal Rp 460 ribu, yang seharusnya kami terima Rp 500 ribu. Berati dipotong Rp 40 ribu, pemotongan ini tanpa musyawarah dengan anggota penerima,” keluh Adnan.
Adnan meminta penjelasan dari pendamping PKH Kecamatan Bolaang soal pemotongan tersebut. “ Terus terang semua anggota penerima PKH di Desa Langagon tak terima pemotongan secara sepihak oleh pendamping PKH. Saya juga belum gunakan sebelum ada penjelasan dari pendamping PKH kecamatan Bolaang, “ungkap Adnan.
Sementara itu, satu personil petugas pendamping PKH Kecamatan Bolaang Hamdi Hamin membantah, adanya tuduhan pemotongan hak penerima PKH tersebut. “Tidak ada pemotongan sebab semua sudah melalui rekening masing – masing anggota penerima PKH. Mereka gunakan ATM BRI dan saat ini pencairan sudah bisa ditarik lalui ATM,” kata Hamdi.
Memang diakuinya, ada perintah darinya untuk mengumpul ATM anggota penerima. Hal ini dilakukan untuk memudahkan merekap bagi anggota yang sudah menerima PKH.
“Demi Allah saya selama ini tidak perintahkan ketua Kelompok untuk potong hak penerima PKH. Memang untuk menarik uang di ATM harus ada saldo di rekening, tidak semua uang ditarik,” kata dia.
Meski demikian, Hamdi berterima kasih karena ada laporan dari penerima PKH dan akan koordinasi dengan ketua kelompok tersebut.
Ia menambahkan, untuk penerima PKH di desa Langagon bersatu sebanyak 130 orang dan ada delapan kelompok penerima PKH di Desa Langagon.
“Proses pencairan di lakukan pertriwulan denga empat kali dicairkan, memang untuk pencairan PKH lalu agak terlambat. Sebab terlambat pemindahan kantor Pos ke Bank melalui rekening penerima,” ucapnya.(Mg3)