TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuna bagi para petani. Salah satunya adalah dengan membuka sekolah lapang. Hal itu sebagai upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Petani, yang tersebar di 15 kecamatan.
Menurut Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, tujuan sekolah lapang pertanian ini adalah untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Selain itu terkait dengan cara pengendalikan hama.
“Dalam sekolah lapang pertanian ini petani kita ajak untuk memilih benih unggul, pengolahan tanah dengan pemberian pupuk organik secara maksimal, pemupukan kimia yang berimbang, antisipasi OPT sejak dini, dan lain-lain,” kaa Bupat menjelaskan.
Sekolah lapang, para peserta diajak turun langsung ke sawah untuk mengadakan pengamatan, menganalisa, menyimpulkan pertumbuhan padi dan OPT. Dengan begitu petani bisa segera mengambil tindakan selanjutkanya agar tanaman padi bisa tumbuh maksimal dan pengendalian hama.
Apa itu sekolah Lapangan ? Yakni sekolah tanpa dinding, sehingga ruang kelas sekaligus perpustakaannya, adalah lahan sawah itu sendiri. Peserta Sekolah Lapangan berkumpul satu kali seminggu selama satu musim untuk mengikuti dan menganalisa perkembangan tanaman mereka.
Para petani diajarkan cara mendalami berbagai prinsip yang terkait dengan perkembangan tanaman seperti dinamika populasi serangga, fisiologi dan kompensasi tanaman, pemeliharaan kesuburan tanah, pengaruh air dan cuaca, pemilihan varietas, dan lain-lain, melalui eksperimen-eksperimen yang nantinya akan diajakan para penyuluh. Selain kegiatan pokok, sekolah lapangan juga membahas masalah yang dihadapi di setiap tempat.
Pola sekolah lapangan dirancang sehingga kesempatan belajar petani terbuka selebar-lebarnya agar para petani berinteraksi dengan realita mereka secara langsung, serta menemukan sendiri ilmu dan prinsip yang terkandung di dalamnya.(*)