TOTABUAN.CO BOLMONG — Hubungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dengan PT Conch North Sulawesi Cement yang ada di Desa Solog Kecamatan Lolak kembali memanas.
Hal ini dilatarbelakangi janji PT Consh terkait dengan pemberian bantuan semen. Janji pemberian semen yang disepakati bersama, baik itu dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Pemkab Bolmong serta Forkopimda, hingga kini belum ada satupun yang ditepati pihak PT Conch.
Bupati Bolmoing Yasti Soepredjo Mokoagow menegaskan, janji dari pihak PT Consh tentang pembagian semen hasil uji coba produksi pertama ke desa-desa se Bolmong hingga kini belum direalisasikan pihak perusahan.
“Janji pihak PT Conch, sebelum dipasarkan, hasil uji coba produksi akan diberikan ke desa-desa. Tapi sampai hari ini tidak ada,” kata Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Padahal hasil produksi semen dari PT Conch sudah lama dipasarkan. Selain janji pemberian semen ke desa desa di Bolmong, janji pembangunan kantor bupati tidak ada kabar sampai hari ini, tambah Bupati.
Bupati juga mengatakan, pihak PT Consh telah memasukan dokumen perizinan untuk lokasi, namun belum ia tandatangani. Sebab lokasi yang diajukan pihak perusahan, belum memenuhi persyaratan.
“Ada syarat yang sangat substansi yang diubah oleh PT Conch sehingga saya belum tanda tangan,” tuturnya.
Di sisi lain, Yasti menuding, PT Conch yang beroperasi di Desa Solog, Kecamatan Lolak itu tidak punya niat baik. Bahkan terkesan, hanya mengeruk keuntungan di daerah. Apalagi, adanya perusahaan pasti membawa dampak kerusakan lingkungan.
“Kalau daerah dan masyarakat tidak bisa menikmati, ya buat apa. Jadi saya minta realisasikan dulu semua yang telah disepakati bersama sebelumnya, kemudian kita bicarakan lagi hal-hal kedepannya,” ungkap Yasti
Sementara itu, Nelly selaku juru bicara PT Conch membantah tudingan Bupati Bolmong. Menurut dia, sejauh ini, tidak pernah ada kesepakatan maupun perjanjian antara perusahaan dengan pemerintah daerah. Bahkan Nelly menjelaskan, pihak perusahaan selama ini kesulitan dalam membangun komunikasi dengan pihak pemerintah daerah.
“Jadi selama ini tidak pernah ada janji atau kesepakatan antara perushaan dan pemerintah daerah. Apalagi soal produksi pertama yang akan dibagikan ke desa-desa. Perusahaan juga tidak pernah menjanjikan akan membangun kantor bupati. Kalaupun itu ada dan pernah disepakati, pasti perusahaan akan merealisasikannya,” jelasnya, saat dikonfirmasi via ponselnya.
Penulis: Viko