TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow ambil langkah untuk menghentikan aksi pengumpulan dana melalui kotak amal yang kerap meminta di samping jalan. Solusinya, Bupati menggantikan hal itu dengan zakat yang akan dipungut oleh ribuan PNS muslim.
Bupati mengaku prihatin dengan aksi pengumpulan dana lewat kotak amal di samping jalan. Di Bolaang Mongondow, tidak sedikit aksi pengumpulan dana kita jumpai.
“Nah, untuk solusinya kita ganti dengan mengambil langsung dari zakat PNS yang muslim,” kata Bupati.
Dia menegaskan, untuk pemungutan zakat PNS, akan dilandasi dengan payung hukum yakni paraturan bupati.
Pengumpulan zakat katanya, sudah merupakan hasil pembahasan pemerintah dan semua ormas Islam.
“Kami membahas dan memutuskan pemotongan zakat ini bersama sejumlah pimpinan Ormas Islam,” ujarnya.
Bahkan kata mantan anggota DPR RI dua periode ini, pengumpulan zakat sudah berkoordinasi dengan BPK RI dan hal ini tak masalah. Sebab, BPK RI sendiri yang akan mengaudit anggaran tersebut.
“Yang berhak keluarkan zakat adalah yang berpenghasilan setara dengan 85 gram emas setahun. Jika diuangkan Rp 46 juta. Dibagi 12 bulan, Rp 3,6 juta,” jelasnya.
Ia mengatakan, di Bolmong jumlah PNS muslim berjumlah 2.750 PNS. Rata-rata Rp150 ribu zakat per bulan, dalam satu bulan terkumpul sekitar Rp 500 juta. Jika ditotal dalam satu tahun ada Rp 6 miliar, jelasnya.
“Uang ini nantinya akan kita salurkan untuk pembangunan masjid di Bolmong, agar tidak ada lagi kotak amal di jalan-jalan,” tandasnya. (**)
