TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menggelar Bursa Inovasi Desa di Gedung Bagas Raya Yadika, Desa Kopandakan II Kecamatan Lolayan Kamis (13/9/2018)
Acara yang dibuka Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, dihadiri Wakil Bupati Yanni Ronny Tuuk, Kepala SKPD dan ASN di lingkup Pemkab Bolmong, Camat serta 200 Kepala Desa (Kades) se Bolmong dan para Pendamping Desa.
Dalam sambutannya Bupati Bolmong mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan Bursa Inovasi Desa ini. Apalagi Bolmong paling banyak jumlah desa se BMR.
“Sehingga itu tentunya kita perlu mencermati betul arahan-arahan yang telah disampaikan tenaga ahli pendamping desa, baik dari Kementerian, Provinsi maupun pendamping yang ada di Bolmong,” katanya.
Ia juga berharap, agar Pemdamping Desa supaya dapat memberikan arahan serta masukan kepada Sangadi dan BPD agar semua program dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) maupun dari APBD Bolmong bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Saya sangat berharap para tenaga pendamping dapat meberikan masukan yang baik untuk pembangunan sarana dan prasarana pembangunan infrasruktur di desa. Terutama juga dalam mengembangkan kreasi dalam menyusun rencana pembangunan,” ucap Bupati.
Sementara itu, Kadis DPMD Bolmong Achmad Yani Damopolii mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah pertukaran informasi dan pengetahuan antar desa dalam hal melaksanakan program inovasi desa.
“Tujuannya untuk mendorong penggunaan dan pemanfaatan Dana Desa yang lebih berkualitas, efektif dan efisien melalui kegiatan inovatif dan produktif,” jelas Achmad Yani.
PID ini lanjutnya, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan agenda Nawa Cita dalam RPJMD 2015-2019. PID dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas desa sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas, agar dapat meningkatkan produktifitas rakyat dan kemandirian ekonomi, serta mempersiapkan pembangunan sumber daya yang memiliki daya saing.
“Ada dua komponen utama dalam PID yaitu, pengelolaan pertukaran pengetahuan dan inovasi desa dan penyediaan peningkatan kapasitas teknis desa dengan tujuan agar desa-desa mendapatkan jasa layanan teknis yang lebih berkualitas dari lembaga profesional,” jelasnya.
Penulis:Hasdy
Sumber: TUP dan Humas Bolmong