TOTABUAN.CO BOLMONG – Sejumlah pensiunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bolmong, menuntut agar dana pensiun mereka segera dibayarkan oleh manajemen perusahan. Sudah sejak tahun 2012 dana pensiun tersebut belum juga dibayarkan. Manajemen perusaahan ketika sering kali ditemui hanya mengumbar janji bahwa dana tersebut akan dibayar.
“Sudah dua tahun dana pensiun kami belum dibayarkan.,” kata Bens Palari, seorang pensiunan PDAM.
Upaya para pensiunan untuk menemui Direktru Utama PDAM tak kunjung berhasil. Alhasil, mereka pun mengadukan masalah ini ke Sekretaris Daerah Bolmong, Farid Asimin. Menurut Farid, pihaknya akan berupaya akan merealisasikan tuntutan para mantan karyawan PDAM itu.
“Kami akan segeramenindaklanjuti keluhan para pensiunan PDAM,” ujar Farid.
Anggota DPRD Bolmong, Faisal Ani mengatakan permasalahan ini sudah dibahas di DPRD pada waktu lalu. Dan pihak PDAM berjanji akan menuntaskan pembayaran dana pensiun.
Ketua DPRD Bolmong Kadir Mangkat menhgaku akan segera berkoordinasi dengan Komisi II untuk segera memanggil pihak PDAM untuk meminta penjelasan.
Jika direktur tidak mampu menyelesaikan persolalan ini, dirinya meminta agar Direktur untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Mangkat beralasan karena Pihak PDAM sebelumnya telah berjanji kepada DPRD pada saat hearing sebelumnya.
“Jabatan Dirut PDAM perlu ditinjau, bila tidak mampu mundur saja,” tambah dia.
Direktrur utama PDAM Bolmong Hasni Wantasen , mengatakan, akan berupaya menyelesaikan persoalan ini dengan secepatnya dan akan berkoordinasi dengan lembaga Persatuan Dana Pensiun Bersama PDAM Seluruh Indonesia (DAPENMA PAMSI).
“Saya sudah perintahkan Direktur Umum, untuk berkoordinasi dengan DAPENMA PAMSI. Mudah-Mudahan dalam waktu dekat ada solusi,” kata Hasni. Namun Hasni enggan membeberkan apa alasan keterlambatan pembayaran gaji bagi para pensiunan karyawan PDAM itu. Dia hanya berjanji akan secepatnya menyelesaikan soal gaji yang masih tertunda. (Irgi)