TOTABUAN.CO BOLMONG – Tahun 2019 menyuguhkan banyak kenangan membara. Panasnya kobaran api sulit akan hilang terutama bagi pemilik delapan rumah yang ada di Kabupuaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, per 5 Desember 2019, terhitung Delapan musibah kebakaran rumah.
“Dari Delapan peristiwa kebakaran rumah itu, rata-rata diakibatkan hubungan arus pendek listrik,” kata kepala seksi penanggulangan bencana BPBD Bolmong Abdul Muis Paputungan Kamis 5 Desember 2019.
Lebih jauh dia menjelaskan, selang Januari hingga November 2019 terjadi kebakaran rumah di Kecamatan Poigar. Yakni di Desa Nanasi Induk terjadi 8 Februari, Desa Poigar III terjadi 1 Juni, dan Desa Poigar III terjadi 8 Juli.
Kecamatan Lolayan terjadi dua kasus kebakaran yakni di Desa Tanoyan Selatan tepatnya pada 3 Mei dan di Desa Mopait terjadi 23 November.
Kecamatan Bolaang terdapat satu kasus yakni di Kelurahan Inobonto Satu itu terjadi pada 21 Agustus. Kecamatan Dumoga Barat tepatnya di Desa Doloduo I. kebakaran itu terjadi pada 14 November. Kecamatan Sang Tombolang tepatnya di Desa Bolangat Timur terjadi 16 November.
Beruntung dari Delapan musibah kebakaran rumah lanjutnya, tidak ada korban jiwa, tandasnya.
Sejak pertengahan tahun, Bolmong memang dikenal rawan terjadi kebakaran. Sebab pada masa itu, sudah masuk musim kemarau ditambah angin kencang.
Ditambah ketersediaan armada pemadam kebakaran yang tak sebanding, juga dengan luas wilayah Bolmong yang memliki 200 desa, 2 kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan. Proses pemadaman juga tak secepat laju api yang menjalar. (*)