TOTABUAN.CO BOLMONG – Banjir yang melanda sejumlah desa yang ada di kecamatan Dumoga Bersatu Kebupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mengakibatkan ratusan kepala keluarga ikut terdampak.
Data dati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, kurang lebih 290 kepala keluarga (KK) atau 1040 jiwa ikut terdampak akibat banjir.
Di mana air yang ada di bendungan Kosinggolan tak mampu menampung tingginya debit air hingga meluap dan menenggelamkan rumah pendudukan setinggi satu hingga dua meter. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Data yang berhasil dirangkum, banjir yang disertai dengan tanah longsor menerjang dibeberapa titik pada Sabtu (25/7).
Seperti di Kecamatan Dumoga Barat, banjir menerjang Desa Doloduo yang menyebabkan 17 unit rumah atau 19 kepala kelapal keluarga atau 60 jiwa terdampak.
Desa Doloduo 25 unit rumah atau 25 kepala keluarga atau 75 jiwa terdampak. Selain itu jalan pnghubung Desa Doloduo III ke Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui Kendaraan roda dua.
Di Desa Ikhwan, ada 10 unit rumah atau 11 kepala keluarga atau 35 jiwa.Desa Wangga Baru, 29 unit rumah atau 32 kepala keluarga atau 96 jiwa terdampak. Di Desa Matayangan, terjadi 10 titik longsoran pada ruas jalan Doloduo – Molibagu penghubung Kabupaten Bolmong dan Kabupaten Bolsel.
Sementara di Kecamatan Dumoga Tengah, Desa Kosio Induk, ada 8 unit rumah atau 14 kepala keluarga atau 39 jiwa. Jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat Amblas pada bagian Oprit sepanjang kurang lebih 7 meter.
Desa Kosio Barat ada 170 unit rumah atau 200 kepala keluarga aau 600 jiwa.
Kecamatan Dumoga Utara, Desa Dondomon masih dalam pendataan begitu juga di desa Desa Dondomon Utara dan Desa Dondomon Selatan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang melanda wilayah Bolaang Mongondow menyebabkan Sungai Ongkag Dumoga yang masuk ke Bendungan Bendung Toraut meluap dan menggenangi pemukiman warga serta merusak fasilitas umum lainnya.
BMKG Sulut sebelumnyanya sudah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrim.
“Ada tiga kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor,” ujar Plt Kepala BOBD Bolmong Syahril Mokoagow.
Dia mengatakan, BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait. Seperti Dinas PU, Balai Jalan Nasional dan Balai Sungai untuk penanganan di lokasi kejadian. Saat ini Tim dari Balai Jalan Nasional bersama Dinas PU dan BPBD sedang melakukan kajian langsung di lokasi untuk pembuatan jembatan darurat serta pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan.
Hingga saat ini cuaca masih mendung, sebagian masyarakat yang rumahnya terdampak saat ini mengungsi di rumah keluarga atau kerabat. Pihak pemerintah telah membuat dapur umum di Desa Doloduo III. (*)