TOTABUAN.CO BOLMONG – Sidang paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bolmong digelar DPRD, Rabu (6/4). Ketua Dekab Welty Komaling, mengatakan LKPj adalah dasar legislatif mengevaluasi jalannya pemerintahan. “LKPj sangat dibutuhkan supaya kita bisa mengevaluasi pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati selama periode berjalan,” katanya.
Bupati Salihi Mokodongan mengatakan hampir lima tahun kepemimpinaninya dan Wakil Bupati (Wabup) Yanny Ronny Tuuk, maju pesat. Berbagai pembangunan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan warga terus dilakukan pasangan yang populer dengan jargon Bersatu (Bersama Salihi dan Tuuk). “Kita terus bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya, kemarin.
Investasi yang didatangkan ke daerah sekitar Rp 44 triliun. Nilai investasi yang masuk di Bolmong didominasi pengelolaan batu gamping sebagai bahan baku utama pembuatan semen yang disumbangkan PT Conch North Cement dan Bolmong Raya (BMR) Semen mencapai total Rp16 triliun.
Selain itu, untuk mineral dan energi, dibangun juga tempat penampungan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar serta Liquified Petroleum gas (LPG) yang nilai investasinya sebesar Rp 3,2 triliun. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan dibangun pembangkit listrik tenaga minihidro yang dibangun di Desa Pindol yang nilai investasinya mencapai Rp150 miliar. “Untuk tenaga listrik sudah dilakukan sosialisasi, tinggal menunggu pembangunan dimulai,” ujarnya.
Dalam pemerintahan Bersatu juga akan dibangun berbagai fasilitas publik seperti Bandar Udara (Bandara), waduk, pengembangan daerah minapolitan dan pasar sentral maupun terminal. “Kita optimalkan berbagai pembangunan fasilitas publik untuk menunjang perekonomian masyarakat,” sebutnya.
Sementara itu, di bidang ekonomi dari tahun ke tahun indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terus membaik. Pada 2013 lalu PDRB berada di angka 6,60 persen, kemudian naik menjadi 7,24 persen pada 2014. Bahkan melewati capaian target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sektor pertanian khususnya beras yang dihasilkan para petani Bolmong setiap tahunnya sekitar 291.213 ton Gabah Kering Panen (GKP). Dengan demikian beras Bolmong tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Selain itu sektor kelautan dan perikanan juga menunjukan peningkatan pesat. Buktinya, produksi ikan hasil tangkapan pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 11.260 ton, pada akhir tahun overtarget 11.670,46 ton. “Kita bersyukur karena peningkatan ekonomi warga di Bolmong terus mengalami kenaikan,” ulas Yanny.
Di penghujung pemerintahan Bersatu, dikucurkan dana sebesar Rp 120 miliar untuk pembangunan berbagai fasilitas seperti jalan, jembatan, irigasi, drainase, fasilitas publik maupun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Nantinya, proyek pembangunan tersebut akan dibagi menjadi 47 paket. “Kita fokus membangun hingga akhir jabatan,” pungkasnya. (ryo)