TOTABUAN.CO BOLMONG — Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2PA) terus berupaya menambah jumlah sekolah, dan puskesmas ramah anak.
Hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan Kabupaten Bolmong sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) seperti yang diharapkan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Farida Mooduto, saat ini Kabupaten Bolmong telah memiliki 10 puskesmas dan 12 sekolah ramah anak. Sekolah tersebut mulai dari SD/ Madrasah hingga sekolah menengah atas sederajat.
“Di Bolmong, kita telah memikiki 12 sekolah dan 10 Puskesmas ramah anak,” ujar Farida yang didampingi Kepala Seksi Kesejahteraan Anak DP2PA Rahmawati Gomohung.
Ia menekankan, sebagai usaha menyukseskan program pemerintah daerah, pihaknya tidak cuma mengedukasi para siswa, guru, dan orang tua. Sosialisasi diberikan kepada para pedagang jajanan sekitar sekolah.
Langkah itu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan anak atas gizi dan keamanan jajanan yang ada di sekolah. Hal ini turut menjadi bagian perwujudan Kabupaten Layak Anak (KLA).
Madrasah yang ditetapkan ramah anak itu yakni MAN I Bolaang Mongondow, Mts Negeri I, MTs Negeri 2, Mandrasah Ibtidaiyah Negeri II, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2. Selain itu SD Negeri I Mongkoinit Kecamatan Lolak, SD Negeri 5 Kopandakan Kecamatan Lolayan, SD Negeri Tungoi Kecamata Lolayan, SMP Negeri I Lolak, SMP Negeri I Bolaang di Desa Inobonto, SMP Negeri Poigar Kecamatan Poigar.
Saat ini DP2PA Bolmong terus memacu keterlibatan partisipasi anak di lingkungan sekolah untuk mewujudkan sekolah ramah anak dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bolmong untuk menambah jumlah puskesmas ramah anak.
Kepala Seksi Kesejahteraan Anak DP2PA Rahmawati Gomohung menambahkan, selain sekolah ramah anak, Bolmong juga telah memiliki 10 Puskesmas ramah anak. Yakni Puskesmas Poigar, Puskesmas Tadoy, Puskesmas Lolak, Puskesmas Maelang, Puskesmas Imandi, Puskesmas Komangaan, Puskesmas Mopuya, Puskesmas Pangian, Puskesmas Doloduo dan Puskesmas Inobonto. Puskesmas itu lanjutnya, telah mendapat rekomendasi dari Bupati lewat dinas kesehatan.
Pemkab Bolmong sementara ini terus melakukan pengembangan KLA untuk tahun 2020 dengan target penghargaan, ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, perlunya pengawasan jajanan yang tidak cuma terjangkau, tetapi bergizi dan aman dikonsumsi.
Bupati menegaskan, sosialisasi hinder jajan sembarangan merupakan salah satu usaha mendorong budaya untuk mengonsumsi makanan bergizi dan jajanan yang sehat dan umum.
“Usaha perlindungan anak terutama gizi dan jajanan sekolah meliputi banyak hal. Mulai dari pendidikan gizi bagi peserta didik, keamanan jajanan sekolah, sampai pendidikan karakter,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati perlu komitmen tidak cuma dari pemerintah dan masyarakat, tetapi juga para produsen makanan untuk memberi perlindungan terbaik kepada anak. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menyediakan jajanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak kita, kata Bupati. (*)