TOTABUAN.CO BOLMONG – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan, Indonesia harus kuat dan sehat, pembangunan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan bangsa.
“Indonesia masih tinggi penyakit infeksi dan lainnya,” kata saat membacakan sambutan saat menghadiri peringatan ke-52 Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dipusatkan di Lapangan Olahraga Desa Lolak Kecamatan Lolak, Kamis (24/11).
Di hadapan perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sulut, Bupati Bolmong Adrianus Nikson Watung, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) se-Sulut, Steven mengatakan, pelayanan kesehatan harus dirasakan bersama.
“Bolmong menjadi prioritas pembangunan kesehatan. Apalagi, dari 15 kabupaten dan kota di Sulut, Bolmong masuk kategori daerah dalam kategori pelayanan kesehatan buruk,” kata Steven.
Menurutnya, pelayanan kesehatan buruk itu kendalanya ada pada fasilitas yang belum cukup memadai, seperti untuk rujukan masih harus ke Rumah Sakit (RS) Prof Kandouw di Malalayang Manado. “Maka target Pemprov untuk tahun depan salah satunya memfokuskan pembangunan fasilitas kesehatan di Bolmong,” paparnnya.
Ia menegaskan, agar Pemkab bersama DPRD Bolmong melobi dan mengawal permohonan bantuan dana dan fasilitas kesehatan dari pemerintah pusat.
Usai membacaka sambutan Menteri Kesehatan, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut, juga meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Dengan diluncurkan gerakan ini diharapkan masyarakat bisa hidup sehat melalui aktivitas fisik serta deteksi dini penyakit,” ujarnya yang melanjutkan kegiatan dengan meninjau bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang di Desa Padang Kecamatan Lolak.
Kepala Dinkes Bolmong Rudiawan, mengatakan ke depanya pelayanan kesehatan akan lebih baik lagi. “Kapasitas sumber daya manusia (SDM) lebih ditingkatkan, juga infrastruktur dengan adanya bantuan dari pemerintah yang akan dikucurkan,” kata Rudian menjelaskan.
Masuknya Bolmong dalam kategori pelayanan kesehatan yang buruk kata Rudiawan, dikarenakan beberapa fasilitas penunjang belum memadai.
“Kita menghadapi perpindahan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkan dari Kota Kotamobagu (KK) ke Bolmong, fasilitas seperti kendaraan ambulance yang masih kurang dan sebagainya,” ujar Rudiawan.(Mg3)