TOTABUAN.CO BOLMONG — Kabupaten Bolmong dikenal sebagai salah satu daerah penyuplai beras di Sulut. Buktinya, pruduksi beras di daerah ini terus menunjukan hasil yang sesuai dengan harapan. Bahkan, dari tahun ke tahun jumlah produksi beras masih surplus. Terinformasi, dari 15 Kecamatan, hanya ada satu wilayah yakni Kecamatan Passi Barat, yang produksinya mengalami deficit.
“Iya, memang ada satu Kecamatan yang produksinya kurang. Hal ini tentu ada alasannya, karena lahan disana kecil. Jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk tidak sebanding dengan produksi beras. Karena rumusnya perjiwa mengonsumsi beras sekira 113 kilogram,” ujar Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bolmong, I Ketut Merta.
Lajutnya, produksi pangan di Kabupaten Bolmong sudah bukan lagi hanya swasembada, namun sudah bisa dikatakan berdaulat.
“Sudah bisa dikatakan berdaulat, dikarenakan dari tahun delapan puluhan, daerah ini, selalu memproduksi lebih dari yang diharapkan,” tambahnya.
Ketika disinggung apakah pernah terjadi penurunan produksi, semenjak sepuluh tahun belakangan, Merta mengaku belum ada sama sekali.
“Sesuai dengan data analisa, itu tidak pernah terjadi. Malah sebaliknya, produksi beras daerah ini mampu memenuhi 15 Kabupaten/Kota di Sulut.” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dispertanak Bolmong, Taufik Mokoginta mengatakan, tahun ini akan dibuka ribuan hectare (Ha) sawah baru lewat kegiatan percetakan sawah baru seluas 2.000 Haktare (Ha).
“Program cetak sawah baru ini untuk menambah luas lawan pesawahan produktif bagi petani dalam rangka meningkatkan swasembada pangan,” katanya.
Lanjutnya, kegiatan yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini, diawali dengan membuka lahan di beberapa titik.
“Harapan kita, dengan bertambahnya lahan sawah produktif dapat meningkatkan produksi beras. Ini juga guna me ningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Mg3)