TOTABUAN.CO BOLMONG – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara membahas pengendalian inflasi bersama Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong).
High Level Meeting bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) itu dipimpin Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang yang dilaksanakan di Ball Room Hotel Sutan Raja Kota Kotamobagu Senin 27 Februari 2023.
Melanjutkan semangat penguatan sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia bersama TPID wilayah Bolmong dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh produk pangan dan menjaga keterjangkauan harga.
Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut Andry Prasmuko, keunggulan dari program ini adalah sinergi dengan pemerintah daerah sebagai agregator produk pangan dengan harga yang kompetitif melalui platform e-commerce serta penyediaan bantuan ongkos kirim. Selain memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat, program ini juga mendukung peningkatan awareness berbelanja secara digital.
“Sebagai wujud Bank Indonesia untuk mengedepankan sinergi TPID dalam mendukung pengendalian inflasi pangan,” kata Andry.
Andry menekankan TPID perlu mencermati tekanan inflasi ke depan yang masih tinggi, didorong oleh masih tingginya inflasi kelompok pangan bergejolak akibat kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan.
Untuk itu, inovasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 harus diperkuat untuk memberikan dampak lebih luas dan signifikan untuk mendukung terwujudnya kestabilan harga. Seperti melanjutkan program “Marijo Bakobong”, perluasan program pasar digital dengan e-commerse, sinergi dengan Bulog, komunikasi yang efektif bila berbelanja dan pemanfaatan APBD untuk subsidi ongkos angkut.
“Disamping program pasar murah digital, beberapa program turut didorong salah satunya program Marjo Bakobong,” kata Andry.
Aksi GNPIP dalam mengoptimalkan berbagai upaya stabilisasi harga pangan melalui program unggulan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing wilayah seperti operasi pasar, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai di pekarangan, pemanfaatan alsintan dan saprotan, pemanfaatan teknologi digital seperti pasar murah digital, serta penguatan koordinasi dan komunikasi melalui penyelenggaraan High Level Meeting TPID.
Sekda Bolmong Tahlis Gallang juga menekankan pentingnya sinergi, komitmen, dan koordinasi seluruh pihak sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan GNPIP yang pada akhirnya membawa kebermanfaatan bagi terkendalinya inflasi pangan sehingga mendukung daya beli masyarakat luas.
Sebagai salah satu bentuk upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Bolmong yakni dengan gencarnya pelaksanaan pasar murah yang menggandeng Bulog.
GNPIP yang telah dicanangkan terus digaungkan sebagai salah satu tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 lalu. GNPIP ini diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan (dari sisi suplai) dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, yang lebih terintegrasi, sehingga mendukung daya beli masyarakat.
“Dalam rangka mengantisipasi inflasi dan menjaga daya beli masyarakat Bolmong, pemerintah terus gencarkan program Marijo Bakobong seperti saat ini,” ujarnya. (*)