TOTABUAN.CO BOLMONG—Banjir yang merendam ratusan rumah di sejumlah desa di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) juga merobohkan jembatan darurat yang ada di Desa Sauk Kecamatan Lolak Kamis (21/1).
Pantauan totabuan.co jembatan darurat yang dipasang sejak beberapa bulan lalu, roboh disapu derasnya air dari hulu. Tumpukan sisa potongan kayu yang tampak berserahkan dan menutup aliran suangai yang menyebabkan air suangi meluap.
Menurut warga, robohnya jembatan darurat diakibatkan tumpukan sisa potongan kayu yang tertumpuk dibawa jembatan. Hingga kini peralatan jembatan belum bisa diangkat sambil menunggu surutnya air.
Hendra Labaso warga Desa Sauk mengatakan, hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi sekitar pukul 9.30 Wita. Tak lama setelah hujan turun, sekitar pukul 12.00 Wita air sungai mulai meluap.
“Material kiriman dari hulu menumpuk di jembatan darurat yang ambruk membuat aliran sungai tidak berjalan dengan normal dan meluap ke pemukiman warga. Akibat luapan air sungai itu, sebanyak 15 rumah terendam air setinggi lutut orang dewasa. Banyak perabotan hingga alat elektronik warga rusak. Namun tidak ada korban jiwa,” katanya.
Selain banjir di Desa Sauk, banjir juga merendam ratusan rumah di Kecamatan Sangtombolang. Empat desa di wilayah itu diterjang banjir. Seperti di Desa Dominsil Moonow, banjir terjadi akibat luapan air sungai dari Jembatan. Sebagian rumah penduduk tergenang. Debit air sungai yang terus bertambah akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak malam hari juga mengakibatkan pasangan bronjong sepanjang 20 meter ambruk.
Begitu pula di Desa Bolangat, sebanyak 62 rumah tergenang dengan ketinggian air bervariasi antara 50 Centimeter (Cm) sampai 1 Meter (M).
“Hingga saat ini personel masih tetap stand by dan memonitoring wilayah tersebut dengan menggunakan mobil rescue yang dilengkapi perahu karet atau veiber untuk persiapan Evakuasi,” kata Kepala BPBD Bolmong Channy Wayong. (Has)