TOTABUAN.CO BOLMONG — Banjir yang disertai lumpur material tambang di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ikut berdampak terhadap puluhan rumah di lingkar tambang.
Banjir yang terjadi Selasa (12/8) membawa lumpur dan sisa potongan kayu hingga mencapai 60 centi meter.
Berdasarkan informasi, banjir yang disertai lumpur itu, diduga lantaran akvitivitas pertambangan dari dua perusahan yakni PT Samudera Mulia Abadi (SMA) dan PT JRBM. Selain itu adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di konsesi PT JRBM.
Tingginya curah hujan, membuat sisa material dari lokasi tambang seperti lumpur, bebatuan dan sisa- sisa potongan kayu yang menutup saluran sungai hingga menyebabkan terjadi luapan di sungai Bakan. Akibatnya hingga masuk ke pemukiman masyarakat.
Warga menuntut dua perusahan itu untuk bertanggungjawab atas musibah banjir bercampur lumpur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong Aldy Pudul mengatakan, pihaknya akan turun untuk mengecek adanya aktivitas PETI yang masuk di konsesi milik PT JRBM.
“Kita akan cek soal informasi itu,” kata Aldy Selasa 12 Agustus 2025.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daedah (BPBD) Bolmong, banjir yang disertai lumpur itu merendam dua dusun.
Tingginya curah hujan, sejak pukul 04.00- 08.00 WITA menyebabkan kapasitas debit air sungai Desa Bakan yang disertai lumpur, batu dan kayu meluap hingga ke badan jalan dan masuk ke pemukiman masyarakat.
Akibatnya, jalan penghubung Desa Bakan- Desa Matali Baru, tidak bisa dilalui kendaraan roda 4 dan roda 2.
Hasil pendataan di lapangan, dampak dari banjir itu dirasakan oleh masyarakat yang ada di Desa Bakan yakni di Dusun I dan II.
“Rumah yang terdampak di DusunnI berjumlah 16 unit rumah, atau 20 kepala keluarga. Sedangkan Dusun 2 terdapat 31 unit rumah atau 36 kepala keluarga,”ujar
Plt Kepala BPBD Bolmong Vedy Mokoginta.
Ia mengatakan, telah menurunkan personil TRC-PB untuk melakukan kaji cepat di wilayah terdampak.
Kondisi saat ini air yang menggenangi pemukiman warga sudah surut. Dan sejumlah alat berat dari perusahaan PT. JRBM masih standby di lokasi kejadian membersihkan material lumpur serta membuka aliaran sungai. (*)