TOTABUAN.CO BOLMONG–Suasana Desa Tungoi Kecamata Lolayan Kabupaten Bolaaang Mongondow (Bolmong) kini terasa berbeda. Aspal hotmix yang baru saja dihamparkan membuat jalan utama desa tampak mulus, jauh dari kondisi berlubang dan berdebu seperti dulu. Anak-anak bisa berangkat ke sekolah tanpa khawatir terjatuh, sementara para petani dan pedagang lebih mudah mengangkut hasil kebun mereka ke pasar.
“Dulu kalau musim hujan, jalannya becek sekali. Motor bisa jatuh kalau bawa hasil panen,” kenang Rina Mokodompit, seorang warga Tungoi.
“Sekarang jalannya sudah bagus, kami bisa lebih cepat sampai ke pasar. Rasanya lega sekali, janji pemerintah akhirnya benar-benar kami rasakan,” sambungnya Kamis 25 September 2025.
Hal senada diungkapkan Darmo Paputungan, petani kelapa. Menurutnya, jalan yang baik adalah kunci lancarnya ekonomi masyarakat desa.
“Kalau jalan mulus begini, biaya angkut hasil panen juga lebih murah. Mobil pick-up sudah berani masuk ke kebun. Ini yang kami tunggu-tunggu,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Pembangunan ruas Kopandakan II – Tungoi memang menjadi salah satu prioritas Pemkab Bolmong di bawah kepemimpinan Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta. Dengan anggaran Rp1,5 miliar, pemerintah daerah berupaya menjawab kebutuhan nyata masyarakat yang selama ini mengandalkan akses jalan tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Bolmong, Rusly Suratinoyo, ST, menegaskan bahwa pembangunan jalan tidak hanya sekadar proyek, melainkan bagian dari upaya membuka ruang pertumbuhan ekonomi desa.
“Jalan adalah urat nadi kehidupan masyarakat. Kalau jalannya baik, maka distribusi hasil pertanian dan pergerakan warga juga lancar,” katanya.
Kini, warga Tungoi bisa merasakan langsung manfaat dari kebijakan efisiensi anggaran yang dialihkan untuk pembangunan infrastruktur jalan. Bagi mereka, jalan hotmix bukan hanya soal aspal mulus, melainkan simbol harapan dan bukti bahwa janji politik bisa diwujudkan menjadi kenyataan. (*)