TOTABUAN.CO BOLMONG – Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana mengeluarkan surat perintah bernomor 467 llV/PA M 3.3./2021 dalam rangka BKO Polres Bolmong dan Polres Mitra dalam kegiatan razia Pertambangan Tanpa Izin (PETI).
Salah satu dasar dari surat perintah razia PETI itu yakni telaan intelijen Sat Intelkam Polres Mitra Nomor. R/Tel In-01/111/2021 tanggal 24 Maret 2021 tentang penanganan Kebun Raya Megawati Soekarno Putri di Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara oleh Polres Mitra.
Ada dua daerah yang menjadi perintah razia Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana itu. Yakni wilayah Kabupaten Mitra dan Kabupaten Bolmong.
Untuk Razia PETI di Kabupaten Mitra di bawah kendali Kapolres Mitra Kapolres AKBP Rudi Hartono dan wilayah Kabupaten Bolmong di bawah kendali Kapolres Bolmong AKBP Nova Irone Surentu.
Perintah penertiban PETI itu berlaku selama 15 hari terhitung mulai tanggal 16 hingga 30 April 2021.
Diketahui aktivitas PETI di Kabupaten Bolmong tersebar disejumlah titik. Mulai dengan menggunakan alat tradisional hingga menggunakan alat berat.
Titik yang paling banyak PETI terdapat di Kecamatan Lolayan, dan Kecamatan Dumoga Barat tepatnya di wilayah Hutan Lindung Nani Wartabone. Ada juga terdapat di Kecamatan Lolak serta Kecamatan Passi Barat.
Namun, surat perintah penertiban PETI itu, memunculkan sejumlah spekulasi dari sejumlah kalangan. Mereka menilai surat perintah itu, hanya akan terjadi bergaining. Sebab diketahui meluasnya pratik tambang emas ilegal melibatkan kalangan pejabat hingga aparat.
Pertanyaan, apakah Kapolres Bolmong AKBP Nova Irone Surentu bersama jajaran akan mampu menjalankan tugas tanpa pandang bulu untuk menutup hingga menggiring pelaku ke sel tahanan atau tidak.
Kabupaten Bolmong memang terkenal terkait maraknya aktivitas PETI. Hal ini telah membawa konsekuensi rusaknya lingkungan di sekitar. Dimana penggunaan alat berta, berbagai bahan kimia dalam kegiatan tersebut membawa kerusakan dan perubahan ekosistem secara permanen.
Pemberantasan tambang emas ilegal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih hal ini menyangkut nasib perut banyak orang. Kita lihat nanti…(*)