TOTABUAN.CO BOLMONG – Virus Corona yang terjadi di Kota Wuhan China telah membuat panik Dunia. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengeluarkan intruksi untuk memulangkan para WNI di China agar terhindar dari virus mematikan itu.
Namun dari ribuan WNI di China, ada 11 mahasiswa asal Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang masih bertahan di sana. Mereka diketahui sedang melanjutkan studi di salah satu universitas lewat kerjasama Pemkab Bolmong dan PT Conch Nort Sulawesi.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renty Mokoginta, hingga saat ini komunikasi dengan para mahasiswa tetap dilakukan. Mereka enggan pulang meski harus dibatasi untuk beraktivitas.
“Pertemuan dengan para orang tua mahasiswa tadi, mereka juga tidak mau anak mereka pulang,” ujar Renty usai pertemuan dengan orang tua mahasiswa di Kator Dinas Pendidikan Rabu 12 Februari 2020.
Pemerintah lanjutnya, akan terus memantau kondisi para mahasiswa di China. Sebagai antisipasi, para orang tua diundang untuk membicarakan hal tersebut.
Dalam pertemuan itu, pihak orang tua mahasiswa juga demikian. Alas an pihak orang tua untuk enggan memulangkan anak-anak mereka karena mereka dalam kondisi baik.
“Setiap hari kami komunikasi lewat telepon. Mereka baik-baik saja. Cuma aktivitas mereka dibatasi,” ujar Melky Damopolii asal Desa Lobong.
Melky merupakan kakak dari Regita Damopolii yang mendapat kesempatan kuliah di China. Melky mengatakan, datang di kantor Dinas Pendidikan bersama ibunya menghadiri pertemuan dengan jajaran Dinas Pendidikan.
“Kami tetap berharap yang terbaik. Jika memang kondisi mereka masih aman, mending melanjutkan kuliah dulu di sana. Setiap malam kami berdoa agar tetap dijauhkan dan terus mendapat perlindungan dari Allah SWT,” ungkapnya.
Menurut keterangan Regita lanjut Melky, setiap hari mereka mereka di sana mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Namun jam untuk beraktivitas dibatasi.
“Setiap hari kesehatan mereka diperiksa. Mereka juga dilarang keluar kampus. Bahkan untuk beli makanan saja, sudah ada oang yang disiapkan,” tambah Melky.
Dia berharap meski di Wuhan seperti kota mati lantaran virus, kondisi tempat tinggal masih aman. Sebab jarank tempat tinggal dengan kota Wuhan kurang lebih 500 kilometer.
“Adik saya mengatakan, mereka tinggal di Kota Wuhu. Jarak ke Kota Wuhan kurang lebih 500 kilometer,” jelasnya. (*)