TOTABUAN.CO POLITIK — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menegaskan, bahwa PDIP akan mengalami peningkatan elektabilitas. Survei tersebut menegaskan, PDIP akan memperoleh suara jauh lebih besar pada Pemilu 2019 dibandingkan hasil Pemilu 2014.
Seperti dilansir tribunnews.com, Direktur Utama Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, pun membeberkan sejumlah alasan yang melatarbelakangi akan meningkatnya elektabilitas PDIP dalam menyambut tahun politik ke depan.
Faktor pertama, kata Djayadi, yang menjadi alasan adalah sedikitnya warga yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.
“Survei SMRC menunjukkan bahwa hanya sekitar 11 persen warga yang mengakui memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu (Party-ID),” ujar Djayadi.
Persentase tersebut, jelas Djayadi, termasuk yang terendah dibandingkan negara-negara yang menganut sistem demokrasi lain di dunia.
“Kedua, faktor Joko Widodo (Jokowi). Warga kerap mengidentifikasikan PDIP sebagai partai pendukung Jokowi,” ungkapnya.
PDIP sendiri memang adalah salah satu partai dengan jumlah pendukung loyal terbesar. Namun, posisi PDIP semakin menguat karena warga mengidentifikasikan PDIP sebagai partai pendukung Jokowi.
Djayadi menyebutkan bahwa ada sekitar 20 persen warga yang menyatakan akan memilih PDIP, karena PDIP adalah partai utama pendukung Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, SMRC mengadakan bahwa survei nasional telah dilakukan pada 7-13 Desember 2017, dengan melibatkan sekitar 1.220 responden.
Bila dibandingkan dengan perolehan suara pada Pemilihan Legislatif 2014, Djayadi menilai PDIP adalah satu-satunya partai politik yang menunjukkan peningkatan dukungan suara signifikan.
“Pada Pileg 2014, kata Djayadi, PDIP memperoleh suara sebesar 18,95 persen, sementara menurut Survei SMRC Desember 2017, dukungan pada PDIP telah mencapai angka 27,6 persen,” ujarnya. (**)