TOTABUAN.CO — Mantan pemain tim nasional Indonesia, Rully Nere, mengatakan bahwa hancurnya sepak bola Indonesia diakibat mental jeblok para pemain.
Kata Rully, pemain saat ini, berbeda dengan di masanya silam. “Pemain dulu bermain karena benar-benar cinta sepak bola. Kalau pemain sekarang karena uang dan rasa bangga berlebihan tapi kurang menunjukkan kinerja, apalagi prestasi,” kata Rully di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/12/2014).
Rully mengungkapkan kalau dirinya kerap menjumpai pemain yang langsung menanyakan nilai kontrak, padahal belum menunjukkan kemampuannya.
“Hal pertama yang mereka tanya adalah “berapa kontrak saya”,” kata Rully.
Karena itu, Rully meminta para pemain tidak mendahulukan kepentingan pribadi jika ingin menjadi pemain yang baik. Karena hal itu akan memicu matinya sepak bola Indonesia.
Pada kesempatan itu, Rully menyatakan bahwa pemerintah telah menyediakan fasilitas yang memadai untuk sepak bola Indonesia. “Pemerinta sudah berikan yang terbaik. Kalau prestasi sepak bola hancur karena pemain itu sendiri,” ujarnya.
Berbeda dengan Rully, pengamat sepak bola Tommy Welly justru menilai fasilitas dan infrastruktur sebagai penyebab utama prestasi sepak bola Indonesia. Karena itu, dia meminta pemerintah dan PSSI tak segan mengucurkan dana untuk membangun sarana dan fasilias sepak bola yang berkualitas.
“Saya tidak mau mempersoalkan pemain menjadi penyebabnya, coba kamu lihat, selain GBK (Gelora Bung Karno), mana lagi lapangan yang bagus di Jakarta, Lebak Bulus ditutup. Kalau sepak bola ini tidak mahal, tidak akan jadi nomor satu di dunia,” Towel menegaskan.
sumber : suara.com