TOTABUAN.CO – Valentino Rossi menuding momen pergantian motor sebagai awal kegagalannya untuk terus menempel Marc Marquez yang akhirnya keluar sebagai juara Grand Prix Argentina, Minggu (3/4) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Namun di pihak lain, pembalap Movistar Yamaha itu juga mengaku diuntungkan dengan kecelakaan yang menimpa pasangan Ducati di depannya dan bersyukur bisa finis kedua.
“Dengan motor kedua, saya mengawali balapan dengan buruk dan menjadi makin lambat,” jelas Rossi usai balapan.
Michelin dan MotoGP memutuskan semua pembalap untuk mengganti motor dengan ban baru pada putaran sembilan, 10 atau 11 demi alasan keselamatan. Pasalnya, pada sesi latihan dan kualifikasi hari Sabtu banyak pembalap terjatuh.
Selain itu lapisan luar ban belakang motor milik pembalap Pramac Yakhnich, Scott Redding, terkelupas pada kecepatan tinggi dan menghantam bagian belakang motor serta punggungnya hingga lebam di sesi latihan Sabtu.
Selain pergantian motor, Michelin juga memasok ban belakang khusus yang lebih aman dan wajib dipakai semua pembalap di Argentina.
Dengan motor kedua, Rossi yang semua mengancam Marquez dan bisa saling salip menjadi makin tertinggal dan justru balik diancam oleh pembalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales. Sayangnya Vinales terjatuh di belakang Rossi tiga lap menjelang finis sehingga pupuslah harapan dia meraih hasil podium untuk pertama kali dalam karirnya.
Setelah itu dua putaran menjelang akhir balapan Rossi disalip duo Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, nyaris secara bersamaan.
Petaka bagi dua rekan setim itu terjadi menjelang tikungan terakhir putaran terakhir, ketika Iannone berusaha menyalip Dovi dari sisi dalam tikungan ke kanan, namun terpeleset dan jatuh. Sial bagi tim Italia itu, Iannone dan motornya terseret menabrak Dovi sehingga dia pun jatuh.
Rossi pun akhirnya bisa kembali merebut posisi dua di podium.
“Jika para pembalap Ducati itu tidak tabrakan, saya tidak akan bisa finis podium,” kata Rossi.
sumber:beritasatu.com