TOTABUAN.CO — Event balap Yamaha Asean Cup Race 2014 yang berlangsung Sabtu dan Minggu kemarin, seharusnya menjadi momen Jorge Lorenzo tampil perdana ikut balap ST 250 Class. Namun saat rider lainnya mulai memasuki grid start, Lorenzo tidak tampak dan motor bernomor 99 miliknya masih terparkir di dalam paddock.
Dikonfirmasi melalui pihak Yamaha Indonesia, Lorenzo tidak jadi turun bertarung dengan para pembalap Asean karena kondisi lintasan yang tidak memungkinkan. “Kondisi lintasan menurutnya terlalu bumpy, dan terlalu berbahaya jika dipaksakan,” kata Muhamad Abidin, GM Aftersales And Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Sebelum memutuskan absen turun balap, Lorenzo sempat turun ke lintasan dalam sesi warm-up selama 20 menit. Belum separuh waktu yang diberikan, Lorenzo kembali masuk ke pit dan berbicara dengan mekaniknya.
Setelah itu, pembalap yang sudah sepuluh kali datang ke Indonesia ini pun kembali masuk ke lintasan dan terus melaju bahkan hingga melewati batas waktu sesi warm-up yang diberikan. Tampak dari layar lebar, ban belakang tunggangannya sempat slide sebelum akhirnya kembali masuk pit.
Lorenzo sendiri memang baru tiba pada Sabtu sore (6/12/2014), sehingga tidak sempat mengikuti sesi latihan bebas dan babak kualifikasi. Waktu yang dimilikinya pun terbatas untuk beradaptasi dengan tunggangan dan lintasan.
Terlepas dari itu semua, seharusnya pihak pengelola Sirkuit Sentul berbenah. Melakukan pengaspalan ulang dengan kualitas aspal standar balap, serta memperbaiki fasilitas pendukung lainnya. Itu jika pihak pengelola Sentul berniat mendatangkan event balap kelas dunia seperti WSBK dan MotoGP.
Sinyalemen dari Jorge Lorenzo yang membatalkan balap karena kondisi lintasan sudah menjadi bukti kuat, kalau sirkuit butuh perbaikan secara menyeluruh. Bisa dibayangkan, beberapa tikungan malah ditambal dengan semen beton dan juga terdapat di beberapa tikungan.
Artinya ada resiko besar terjatuh karena permukaannya licin. Padahal penyelenggara MotoGP pun sebenarnya sangat ingin MotoGP mentas di Indonesia. Apa daya, sirkuit memang tak layak.
sumber : metrotvnews.com