TOTABUAN.CO – Grand Prix Argentina yang berlangsung sangat dramatis akhir pekan lalu menyisakan satu kisah unik, di mana semua pembalap yang bertarung dengan Valentino Rossi akhirnya terjatuh.
Semua? Bagaimana dengan Marc Marquez yang akhirnya keluar sebagai juara tanpa insiden?
Mari kita telusuri satu per satu. Rival Rossi pertama yang terjatuh adalah sesama pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
Ketika start dilakukan, dia mampu menyalip Rossi, namun entah kenapa akselerasinya berkurang di beberapa putaran awal dan bisa dibalas oleh Rossi serta makin terpuruk.
Pada putaran keenam, dia akhirnya terjatuh saat berada di posisi ketujuh karena kesalahan sendiri dan tidak mampu melanjutkan lomba.
Setelah itu pembalap Suzuki, Maverick Vinales, yang mampu mendekat ketika Rossi mulai kesulitan dengan motor keduanya di paruh kedua balapan. Karena alasan keselamatan, semua pembalap wajib mengganti motor di pertengahan lomba dan Rossi melakukannya pada akhir putaran ke-10.
Kinerja Rossi yang menurun di atas motor kedua membuat Vinales makin dekat dan data menunjukkan dia lebih kencang, tinggal soal waktu untuk menyalip.
Vinales mulai menyerang tiga putaran menjelang akhir balapan, namun kehilangan kendali ban depan dan tersungkur keluar trek tepat di belakang Rossi, dalam race of his life, balapan yang sebetulnya akan memberi dia hasil podium pertama dalam karirnya di MotoGP.
Setelah itu giliran duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, yang mengepung dan kemudian menyalip Rossi nyaris secara bersamaan dua putaran menjelang finis.
Semua tahu drama terbesar dalam balapan itu, ketika Iannone terlalu bernafsu menyalip rekannya tapi justru terjatuh dan kemudian menabrak Dovi di putaran terakhir, hanya satu tikungan lagi ke garis finis. Tabrakan itu terjadi tepat di depan Rossi, sehingga dari semula posisi empat, Rossi promosi ke podium kedua.
Lalu yang Anda tunggu soal Marquez. Dia terus bertarung ketat dengan Rossi pada paruh pertama balapan, namun pada paruh kedua mampu melesat sendirian untuk menjadi juara, trofi pertamanya musim ini. Marquez juga merebut puncak klasemen, yang pertama sejak November 2014.
Karena sangat senang, Marquez terlalu bersemangat meloncat ke podium puncak dan kedua kakinya mendarat di permukaan yang licin sehingga dia jatuh telentang tepat di samping Rossi yang sudah menunggu di podium kedua. Begitu dekatnya sampai kakinya menyenggol kaki Rossi.
Maka, lengkaplah sudah semua rival utama Rossi dalam balapan itu yang terjatuh, dua di belakangnya, dua tepat di depannya, dan satu persis di sampingnya.
Rival utama lainnya, Dani Pedrosa, tidak tampil maksimal hari itu dan tak pernah berada dalam posisi bisa menyerang Rossi, tertinggal jauh di belakang dan bahkan sempat disalip beberapa pembalap satelit. Hasilnya? Pedrosa bisa menapak podium ketiga tanpa melakukan sesuatu yang spesial.
sumber:beritasatu.com