TOTABUAN.CO — Perjuangan Arema Cronus tampil di babak semifinal belum berakhir. Singo Edan-julukan Arema-masih punya satu pertandingan yang harus dimenangkan. Minimal Ahmad Bustomi dkk harus dapat meraih satu poin dalam laga terakhir babak delapan besar Indonesia Super League (ISL).
Di laga pamungkas Arema akan menghadapi Semen Padang FC. Tentu laga berat bagi tim besutan Suharno, mengingat bentrok akan dihelat di Stadion H Agus Salim, Padang, yang notabene kandang Semen Padang.
Ya, selama ini Stadion Agus Salim, sangat angker bagi tim-tim tamu. Sepanjang babak delapan besar, tim berjuluk Kabau Sirah tak pernah kehilangan poin alias dapat disapu bersih. Terakhir Persipura dan Persela yang dipaksa Kabau Sirah pulang dengan tangan hampah dari Stadion Agus Salim.
Suharno juga mengakui, laga kontra Semen Padang akan menjadi laga paling sulit bagi anak asuhnya.
Beban Ahmad Bustomi dkk semakin bertambah karena target harus menang untuk mengamankan tiket semifinal. “Berat menang. Tapi, tetap kami harus dapat memenangkan pertandingan itu,” tandas Suharno.
Arema harus dapat memenangkan pertandingan itu, minimal dapat bermain imbang untuk bisa lolos ke semifinal. Jika kalah, bukan tidak mungkin Arema yang akan gigit jari karena gagal melangkah ke semifinal.
Jika Arema takluk di laga terakhir, maka Semen Padang dan Persipura yang berpeluang lolos ke semifinal. Sebab, di laga terakhir, Persipura akan menghadapi Persela Lamongan yang sudah dipastikan tersingkir dari perebutan tiket semifinal.
“Sebenarnya, imbang sudah cukup buat kami untuk lolos ke semifinal. Itu target minimal buat kami,” tandas Suharno.
Menyadari betapa beratnya bentrok kontra Semen Padang, jauh-jauh hari Suharno sudah menyiapkan taktik dan strategi.
Menarik keluar tiga pilar utamanya saat melawan Persela bagian dari taktik dan strategi Suharno. “Kami ingin semua pemain dalam kondisi bugar saat menghadapi Semen Padang nanti,” ujarnya.
Tiga pemain yang tidak dimainkan full time, adalah Alberto Gocalves, Gustavo Lopez, dan kiper Kurnia Meiga. Tiga pemain tersebut ditarik keluar setelah Arema unggul tiga gol. Alberto digantikan Hendro Siswanto pada menit 64. Gustavo Lopez digantikan Irsyad Maulana pada menit 78, dan Kurnia Meiga ditarik keluar digantikan I Made Wardhana.
“Setiap keputusan pelatih, pasti bagian dari strategi. Tidak ada pelatih yang asal mengganti pemain, pasti itu bagian dari strategi,” pungkas pelatih 55 tahun asal Klaten, Jawa Tengah itu.
sumber : jpnn.com