TOTABUAN.CO – Bagi pesepakbola, disejajarkan dengan seorang legenda klub tentu menjadi sebuah kehormatan. Namun, bek Manchester United, Daley Blind, menolak bila ada yang menilai dirinya layak disamakan dengan mantan pemain Setan Merah, Roy Keane.
Untuk tugas di lapangan, Blind dan Keane memang memiliki kesamaan, yakni sama-sama mengkoordinir sektor pertahanan.
Meskipun Daley Blind telah turun ke awal yang mengesankan untuk Manchester United, pemain serba guna ini bersikeras bahwa masih terlalu dini untuk membuat perbandingan antara dirinya dengan Keane.
Blind, yang memenangkan penghargaan pemain terbaik Belanda musim lalu saat membawa Ajax Amsterdam meraih juara empat kali berturut-turut, bermain sangat baik untuk mengisi lini pertahanan Setan Merah di bawah komando Louis Van Gaal.
Sebuah peran utama di posisi bek kiri untuk tim nasional Belanda selama menjalankan mereka ke Piala Dunia, membuatnya bersatu kembali dengan mantan manajer tim nasional, Louis van Gaal di United dengan nilai transfer 13,8 juta pounds, dan langsung menjadi pemain utama pilihan sang pelatih.
Penampilannya mendapatkan sambutan hangat, Blind mengakui bahwa proses adaptasi Old Trafford relatif mudah, tetapi tidak berpikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk membandingkannya dengan seorang legenda klub sekelas Keane.
“Marilah kita jangan kelewatan. Ini akan cukup baik, tapi kami baru saja mulai. Saya bisa mengatakan saya telah menetap di sini cukup baik. Di Inggris, adaptasi tidak mudah, tapi United membuat saya merasa mudah,” kata Blind, seperti dikabarkan Independent, Jumat (10/10/2014).
“Di sinilah latar latar belakang saya sebagai pemain Ajax menjadi berguna,” sambung Blind.
Tak hanya Van Gaal, sosok lain yang membuat Blind dengan mudah menyatu dengan klub yang bermarkas di Old Trafford ini adalah bantuan dari kompatriotnya di Tim Oranye, Robin van Persie.
“Saya baru saja menandatangani untuk Manchester United, dan akun Twitter saya meledak –banyaknya sambutan-. Itu tanda klub ini begitu besar,” aku Blind.
“Sir Bobby Charlton selalu masuk ke dalam ganti pemain tiap pertandingan usai. Itu hal yang sangat baik. Dia tidak banyak bicara. Dia hanya di sana dan melempar senyum, sangat baik bagi kami karena dia tokoh ikonik dari klub,” kisahnya.
“Robin van Persie membantu saya banyak pada tahap awal. Sekarang saya bergaul dengan para pemain lain juga. Kami punya sekelompok pemain bagus seperti (Angel) Di Maria dan (Radamel) Falcao. Pemain kelas dunia tapi sangat rendah hati. Falcao bahkan terlihat malu-malu ketika Anda bertemu dengannya untuk pertama kalinya. Premier League secara fisik sangat sulit, tapi saya bisa mengatasinya. Kami punya banyak cedera, tapi saya baik-baik saja. Pemain dan penggemar memiliki satu motto: terus selama 90 menit,” tuntas Blind.
sumber: okezone.com