TOTABUAN.CO BOLTIM— Bupati Kabupaten Bolmong Timur (Boltim), Sehan Landjar mengatakan, pemilu tahun ini akan sulit bagi pemilih dapat mencoblos pilihannya. Pasalnya, surat suara hanya menggunakan nama dan nomor urut.
“Sudah tidak adalah lagi gambar, ini ibarat memilih kucing dalam karung. Padahal dengan gambar, pemilih dapat melihat dan mengenal calon yang akan dipilihnya,” ujar Sehan, pekan lalu.
Kebijakan KPU yang menghilangkan tanda gambar dalam surat suara, akan lebih menyusahkan pemilih yang tak bisa membaca.
“Biarkanlah mereka yang diparpol, yang bekerja,” tuturnya.Saya mau semua PNS di Boltim dewasa, kalau rakyat bertanya sampaikan yang mendidik, berikan pendidikan politik yang baik,” ujar dia.
“Saya kuatir akan turun 60 persen partisipasi masyarakat karena mereka malu tidak tahu membaca. Sehingga, PNS harus membantu mereka, harus tau lambang partai dan nomor ulur caleg,” bebernya.
Katanya, Pemda akan mendorong agar partispasi pemilih akan mencapai 90 persen dari segi kualitas dan kuantitas. Namun tidak akan mengarahkan untuk memilih caleg tertentu.
“Ini yang akan saya koreksi dalam pertemuan dengan KPU dan Mendagri, sebab KPU sedang mengarakan masyarakat untuk tidak mengenal wakilnya dan mengarahkan pada menurunnya partispasi masyarakat untuk memilih,” tuturnya.
Editor Hasdy Fattah