TOTABUAN.CO BOLTIM – Pendidikan dan latihan dasar (Latsar) Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan untuk mengubah pola perilaku dan mindset peserta. Hal ini agar para calon PNS mampu menjadi pelayan publik yang profesional ketika mereka kembali ke dunia kerja.
Disela-sela kesibukan, Ketua DPRD Bolaang Mongondow Timur Fuad Landjar kegiatan yang dipusatkan di Balai Pelatihan Teknis Pertanian Kalasey Manado Kamis 10 Oktober 2019.
“Latsar ini diharapkan menjadi jawaban menuju PNS yang professional,” ujar Fuad yang didampingi salah satu anggota fraksi Golkar Suradi Simbala .
Menurutnya perubahan Diklat pra jabatan menjadi pelatihan dasar CPNS bukan hanya perubahan nama saja, tetapi lebih kepada perubahan mindset ASN dalam memahami nilai-nilai dasar sebagai pegawai.
Pelatihan dasar CPNS ini menekankan pada nilai-nilai dasar. Yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Selain dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar, setiap calon pegawai juga dituntut menjalankan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
“Tantangan pegawai negeri sipil saat ini sangat beragam. Untuk itu dibutuhkan biroktat yang memiliki kompetensi baik kompetensi manajerial maupun kompetensi sosio kultural,” imbuhnya.
Dalam system yang diterapkan saat ini seorang PNS dipengaruhi oleh kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang dimilikinya.
Fuad menuturkan Latsar membentuk sikap PNS untuk mencapai birokrasi berkelas. Butuh dukungan dari semua pihak dalam mewujudkan hal tersebut.
“Ke depan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan di Boltim. Kiranya pemerintah daerah untuk dapat membangun fasiltas yang representatif dengan menyiapkan saran dan prasana,” pungkasya.(**)