TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmog) Yasti Soepredjo Mokoagow memaparkan potensi daerah di Sulut Expo yang dilaksanakan di SMESCO Convention Hall, Jakarta Selatan Sabtu 28 September 2019.
Sulut Expo yang digelar di Jakarat itu, merupakan rangkaian memperingati HUT Provinsi Sulut ke 55 guna mempromosikan potensi sumber daya alam yang ada di 15 kabupaten kota di Sulut.
Dalam pemaparan itu disaksikan Gubernur Sulut Olly Dondikambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekretaris Provinsi Edwin Silangen dengan menghadirkan para tamu undangan.
Menurut Bupati, Bolmong memiliki enam potensi investasi. Seperti potensi Perkebunan, Pertanian, Perikanan, Pariwisata, Pertambangan dan potensi Energy Baru Terbarukan.
Untuk potensi perkebunan terdiri dari Kelapa Sawit, Cengkih, Kelapa, Pala, Kopi, Kakau dan Kemiri. Sedangan potensi pertanian, Bolmong memiliki Padi, Jagung, Kedelai Kacang Hijau, Kacang Tanah, Ubi Kayu, Ubi Jalar 396 Kentang,Daun Bawang, Nenas, Wortel dan Kentang.
Selin potensi pertanian, Bolmong memliki sumber produksi perikanan tangkap dan perikanan Budidaya. Di mana pada tahun 2017 mencapai 8.274 Ton. Produksi Perikanan Budidaya mencapai 1.946 Ton. Bolmong juga memiliki panjang pantai kurang lebih 121,38 Kilometer.
Potensi parisata terditi dari wisata Pantai, wisata Hortikultura yang ada di Kecamatan Pasi Timur, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang terdapat Burung Maleo yang memanfaatkan panas bumi untuk menetaskan telurnya. Selain itu potensi Pariwisata pemanfaatan langsung panas bumi.
Kendati demikian Bolmong sendiri sudah ada lima kegiatan investasi. Seperti investasi kelapa Sawit, industry semen, industry kapu dan pertambangan serta enrgi baru terbarukan.
“Untuk kegiatan investasi kelapa sawit di Bolmong ada Delapan perusahan dengan total luas mencapai 69.372,48 Hektare,” kata Bupati.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada 2016-2018 PT Consh menanamkan investasi sebesar Rp. 5,113 Triliun. Sedangkan Kapur Menanamkan investasi dari 2016 s/d 2018 sebesar Rp27,1 Miliar.
Pertambangan dengan luas WIUP Non Logam dan Batuan 5.324 Ha Luas WIUP Logam 30.500 Hektare. Di mana PT JRBM menanamkan investasi dari tahun 2016-2018 sebesar Rp. 2,924 Triliun.
Bupati juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Bolaang Mongondow mencapai 7,5%. Hal itu merupakan tertinggi dari semua kabupaten/kota, capaian provinsi bahkan capaian pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, Bupati menekankan bahwa infrastruktur masih menjadi kendala. Sebab infrastruktur sangat dibutuhkan dan dibangun, agar bias mengajak orang untuk berinvestasi dan berkunjung ke Bolmong. (**)