TOTABUAN.CO BOLTIM – Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri I Bongkudai Kecamatan Modayag Kabuaten Bolaaang Mongondow Timur (Boltim) menjadi salah satu sekolah ikut dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Sulut tahun 2019.
LSS merupakan ajang perlombaan untuk menilai prestasi sekolah maupun madrasah dalam melaksanakan dan pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Wakil Bupati Boltim Rusdi Gumalangit menyampaikan, terima kasih kepada tim penilai LSS tingkat kabupaten dan kepada kepala sekolah berserta jajaran pengajar MTs Negeri I Boltim yang telah berkerja keras sehingga MTs Negeri I Bongkudai masuk nominasi dalam LLS tingkat Provinsi.
“Terima kasih kepada jajaran MTs Negeri I Bongkudai karena telah berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan sekolah yang memenuhi kriteria-kriteria sekolah sehat serta mengahadirkan sekolah yang layak ikut LLS tingkat Provinsi Sulut tahun 2019,” ujar Rusdi.
LSS tingkat Kabupaten Boltim baru dilaksanakan sejak tahun 2018. Dan di tahun ini merupakan tahun ke dua bagi Kabupaten Boltim menggelar LSS dan juga untuk yang kedua kalinya ikut serta dalam LSS tingkat Sulut.
Lebih jauh Rusdi menjelaskan, dampak positif yang timbul dari kegiatan LSS baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi, dia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut agar kualitas pendidikan dan lingkungan pendidikan yang sehat di Boltim terus meningkat.
“Saya mengajak kita semua baik untuk menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang sehat,” pinta pembina TP-IKS Boltim ini.
Pemkab juga memberikan apresiasi penuh ke pihak MTs Negeri I Bongkudai karena menjadi wakil di LSS tingkat Provinsi Sulut.
Diketahui yang menjadi focus LSS mulai dari penilaian adalah tentang perilaku kebersihan dan kesehatan yang dilakukan oleh murid maupun guru.
“Meski sekolah memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap dan mewah, belum bisa menjamin sekolah tersebut bisa dikatakan sebagai sekolah sehat dan mendapat nilai bagus dalam penilaian,” ucap salah satu tim penilai dari tingkat Provinsi.
Sebab, dikatakan lomba sekolah sehat tingkat Provinsi yang sangat menentukan bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan bisa menjadi karakter bagi murid adalah perilaku sehari – hari.
“Kebersihan dan kesehatan ini bisa mejadi perilaku bagi murid – murid, bisa menjadi budaya. Pun ketika mereka di rumah masing-masing juga ingat dan terbiasa dengan perilaku kebersihan dan kesehatan ini,” sebutnya. (**)