TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada tahun anggaran 2019 ini, menetapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) berjumlah Rp 39.983.026.900. Hingga Juli, realiasi PAD sudah mencapai 57% atau sudah mampu direalisasikan berjumlah Rp22.930.850.724.
Hasil itu berdasarkan laporan realisasi PAD yang dikelolah Badan Keuangan Daerah (BKD) hingga 31 Juli 2019.
Menurut Kepala Badan Keuangan (BKD) Rio Lombone, di Bolmong sendiri tercacat ada Delapan dinas badan hingga rumah sakit yang mengelolah PAD. Saat ini Delapan dinas badan telah mampu menyetor PAD secara total di atas 50 persen.
“Berdasarkan hasil laporan, hingga Juli 2019, realisasi PAD sudah mencapai Rp22.930.850.724 atau 57%. Dengan jumlah tersebut, berarti masih ada 17 miliar yang menjadi target hingga akhir Desember dari Rp39.983.026.900,” jelasnya.
Dari target PAD yang dibebebankan disetiap dinas badan, seperti di Badan Keuangan Daerah (BKD), saat ini realisasi PAD sudah mencapai Rp17.960.303.974 dari Rp21.069.572.900 yang ditargetkan. Dengan hasil realisasi itu berarti sudah mencapai 85%.
Realisasi itu dicapai dari sejumlah sektor. Mulai pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak Penerangan Jalan (PPJ) dan pajak peng mineral bukan logam batuan serta dari sektor PBB, dan pajak BPHTB. Selain itu Pajak Hotel, Lain-lain PAD Yang Sah, pendapatan dana kapitasi Puskesmas, pelelangan aset daerah dan penerimaan lain-lain. Termasuk bagi laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD dan deviden dari Bank SulutGo dan perusahaan daerah air minum (PDAM).
Di Dinas Perhubungan dari 200 juta yang ditargetkan, saat ini sudah mencapai Rp 77 juta lebih atau masih 39%.
Begitu juga di Dinas Periwisata dan Kebudayaan yang ditargetkan 350 juta, saat ini sudah mencapai 50% atau masih sisa 175 juta.
Dinas Perikanan dari target 17 juta baru mampu merealisasikan 11 juta atau masih 33%.
Dinas Kesehatan dari target 1.039 miliar saat ini baru mampu menembus 35% atau baru memasukan PAD 367 juta rupiah.
Dinas Perdagangan dan ESDM dari 190 juta rupiah yang dibebankan saat ini baru 65 juta atau 35% yang direalisasikan.
Badan Pengelola Ruma Sakit dari target 8.5 Miliar saat ini baru mampu menyumbangka PAD 2.051 miliar atau baru 24%.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari target 1.2 miliar yang dibebankan baru 10% atau 128 juta.
Rio optimis, target yang dibebankan ini akan mampu direalisasikan hingga Desember 2019 nanti.
“Masih ada sisa empat bulan ke depan,” ungkapnya.
Disektor pajak Peng Mineral bukan logam batuan, masuk PAD dari sektor Batu Kapur sebesar 6.8 miliar. Sektor pajak ini merupakan kontribusi perusahan Conch yang diperkirakan akan terus naik hingga akhir desember.
Sektor PAD terbesarvkedua juga yakni bersumber dari laba atas penyertaan modal dari Bank SulutGo 1.5 miliar dan 1 miliar lagi kontribusi dari PDAM. (**)