TOTABUAN.CO BOLSEL — Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat khususnya Ibu hamil agar lebih menjaga kesehatan dan pola makan saat hamil.
Sekretaris Dinas Kesehatan Bolsel Sarina Paputungan mengatakan, Dinkes memprioritaskan penanganan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Dia membeberkan angka kematian ibu dan balita di tahun 2019 cukup signifikan. Kurang lebih 8 bulan terakhir terjadi 6 kasus kematian meliputi 1 ibu, hamil 5 balita.
“Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya kematian ibu dan balita antara lain kekurangan gizi dan penyakit penyerta,” ujar Sarina.
Untuk menekan angka kematian ibu dan balita dinas kesehatan gencar melakukan sosialisasi, penyuluhan, swapping serta mengefektifkan kelas ibu disetiap Posyandu.
Selain itu lanjutnya, dinas kesehatan bekerjasama dengan Palang merah Indonesia (PMI) guna menunjang bagi pasien yang mengalami pendarahan. Dinkes juga berkerja sama dengan lintas sektor, biang kampung dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan balita.
“Ketika seorang ibu mengalami perdarahan saat kehamilan maka darah yang keluar mengalir sangat deras sehingga harus segera dibawa ke pusat kesehatan masyarakat. Kondisi ini menurutnya akan sangat berbahaya jika terjadi di daerah perdesaan yang lokasinya sangat jauh dengan pusat layanan masyarakat. Padahal ketika sudah terjadi perdarahan, waktu maksimal yang harus ditempuh untuk mendapatkan pertolongan itu adalah 2 jam,” kata dia.
Sementara itu, untuk faktor risiko infeksi juga banyak terjadi setelah proses persalinan karena banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan. Biasanya, ketika ibu melahirkan dibantu dukun beranak atau bidan kemudian masih ada sisa-sia lendir atau darah keluar yang tidak diperhatikan, itu bisa menjadi sumber infeksi karena kuman sangat senang dengan tempat yang kotor dan lembab.
“Kalau terjadi infeksi dan menyerang bagian tubuh bisa menyebabkan kematian seminggu setelah bersalin dan itu banyak sekali apalagi di daerah perdesaan yang belum memahami pentingnya menjaga area kebersihan,” tuturnya.
Penulis: Rudini Radiman