TOTABUAN.CO BOLTIM— Pelayanan Agen Penyuplai Minyak dan Solar (APMS) yang ada di Desa Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kerap menimbulkan keresahan bagi pengendara.
Keresahan itu disinyalir, karena petugas bekerjasama dengan para pengepul untuk menjual BBM melalui jerigen. Tidak heran, banyak pemilik kendaraan mengeluhkan kekosongan BBM di APMS tersebut.
Mul Mamonto misalnya, salah satu warga Tutuyan menduga kekosongan sejumlah BBM akibat permainan antara petugas dengan para pengepul.
“Kami curiga ada permainan. Setiap hari terjadi kekosongan BBM. Kelangkaan BBM ini justru memicu keresahan bagi kami pemilik kendaraan,” ujarnya Mul.
Anggota DPRD Boltim Sofyan Alhabsyi dengan tegas meminta pihak Pertamina meninjau izin operasi APMS Tutuyan.
Personil DPRD Boltim ini, mengaku, mengalami hal yang sama dengan para pemilik kendaraan lain kalah hendak mengisi bahan bakar di APMS itu.
“Kejadian ini telah berulang kali terjadi. Kelangkaan BBM sering terjadi kelangkaan, lantaran petugas APMS kerap menjual BBM ke pengecer. Saya meminta agar izin mereka ditinjau,” tegas Ketua Komisi I DPRD Boltim ini.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Boltim, Hasman Bahansubu, terpisah dikonfirmasi perihal keluhan warga ini, menuturkan, kewenangan pengawasan melekat langsung ke PT Pertamina.
“Kita tidak berhak menegur atau sewenang-wenang mencabut izin APMS. Karena itu tugasnya Pertamina,” jelasnya.
Dia menegaskan, bila ini sudah meresahkan dan menimbulkan gejolak warga, secepatnya akan kita laporkan ke pihak Pertamina, pungkasnya.
Penulis: Ahmad Katili