TOTABUAN.CO BOLMONG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai akan memberlakukan Diknas Bolmong Akan Berlakukan Full Day School. Full day school atau sekolah sampai sore sebenarnya sudah diterapkan di di daerah lain di Indonesia sepeti di Kota Kotamobagu. Kendati menimbulkan pro kontra, tapi hal ini memberikan keuntungan bagi para siswa terkait kualitas pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renty Mokoginta mengatakan, pemberlakuan full day school di Bolmong, rencananya masih dalam taraf uji coba dulu. Sekolah yang masuk taraf uji coba full day school itu yakni Sekolah Menengah Atas (SMP).
“Kita uji coba dulu untuk tingkat SMP. Tapi hanya beberapa sekolah saja,” ujar Renty Senin 29 Juli 2019.
Dia menjelaskan, sistem full day school adalah sistem pendidikan sekolah yang dilakukan seharian penuh. Para siswa-siswi memiliki jadwal belajar dari pagi hingga sore hari. Full day school lanjunya, salah satu cara mengadaptasi sistem belajar di rumah. Dimana murid diberikan waktu istirahat untuk makan dan bermain di sela waktu belajar.
“Full day school yakni siswa akan belajar selama sehari penuh di sekolah selama lima hari. Dengan sekolah full day school selama lima hari, maka siswa akan mendapatkan libur seperti halnya karyawan kantor, yakni Sabtu dan Minggu adalah hari libur,” jelas Renty.
Dengan adanya full day school, siswa akan berada di sekolah selama 8 jam. Siswa memiliki waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan sistem sekolah sebelumnya. Sehingga pemahaman tentang materi pelajaran akan lebih mendalam dan mengurangi risiko siswa tidak naik kelas atau tertinggal dalam memahami materi.
Dengan adanya sistem full day school, siswa dipaksa untuk tetap berada di sekolah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kegiatan ektrakulikuler. Siswa juga bisa mengikuti organisasi di sekolah, ini sangat berguna untuk siswa.
“Siswa mempunyai waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan teman dan guru,” kata dia.(Im)