TOTABUAN.CO BOLTIM— Sediktinya 30 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) Revolusi Mental yang dibuka Wakil Bupati Boltim Rusdi Gumalangit di Grand Puri Manado Senin 8 Juli 2019.
Rusdi mengatakan, Diklat merupakan sarana pembentukan karakter para birokrat dengan tujuan mengubah cara pandang terhadap permasalahan pelayanan publik di unit kerja.
Selain itu mengubah cara pikir dalam menyelesaikan permasalahan pelayanan publik di unit kerja masing-masing.
“Dasar revolusi mental, maka terbitlah instruksi Presiden nomor 12 tahun 2016. Tentang gerakan revolusi mental yang terwujudnya manusia Indonesia baru. Dengan memuat cara berpikir dan kerja yang berlandaskan integritas etos kerja dan gotong royong dalam pelayanan public,” ujar Rusdi.
Dengan adanya Diklat revolusi mental yang dilaksanakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) ini bisa merubah karakter ASN di Boltim untuk lebih baik dan lebih maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat.
Kepala BKPSDM Boltim Robi Mamonto mengungkapkan, revolusi mental perlu dilakukan, untuk membangun jiwa merdeka menuju bangsa besar. Apalagi ASN, perlu adanya perubahan cara pikir, pandang serta perilaku dalam membangun.
Diklat ini kata Robi, sudah dua kali dilaksanakan. Pertama dilaksanakan di Kotamobagu khusus pimpinan tinggi pratama dan kedua di Manado untuk administrator.(**)