TOTABUAN.CO BOLTIM —Dinas Sosial Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terpaksa menggunakan dana APBD untuk mengantisipasi bantuan jika ada bencana alam. Hal itu dilakukan karena sejak Januari hingga Juli bantuan social dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belum kunjung tiba.
“Stok bantuan bencana alam dan sosial dari Provinsi Pemerintah Sulawesi Utara, belum masuk sejak enam bulan,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, di Dinas Sosial Boltim Fitrya Rauf Kamis Juli 2019.
Fitrya mengungkapkan, stok bahna bantuan di gudang kosong. Sehingga sementara bantuan bencana alam dan sosial belum ada.
Sejak Januari hingga Juni 2019 lanjutnya, belum ada stok bantuan yang berasal dari Dinas Sosial Provinsi Sulut. Padahal kata dia, sudah beberapa kali diusulkan namun ada realisasi. Fitrya mengaku tidak tahu apa kendala sehingga bantuan dari Dinas Sosial belum dating.
“Untuk jaga-jaga, kita mengunakan dana APBD meski anggarannya kecil,” paparnya.
Dinas Sosial Boltim sendiri pada tahun ini, baru ada satu kepala keluarga yang mendapat bantuan. Yakni di Desa Mooat.
Pada 2018 dari Januari hingga Desember jumlah penerima bantuan dari Dinsos Boltim, berjumlah 16 kepala keluarga khusus korban kebakaran. Mereka diberikan bantuan berupa alat dapur, sembako dan pakaian sekolah.
Korban kebakaran tersebut terjadi di desa Molobog Barat. Di sana ada dua Kepala Keluarga (KK) yang menerima Di Deaa Nuangan Selatan ada satu kepala keluarga dan Desa Modayag Dua, ada dua kepala keluarga. Itu terjadi pada April.
Fitrya mengaku kuatir ada kejadian atau bencana tidak ada persiapan stok bantuan di gudang Dinas Sosial Boltim. Pihaknya terus berupaya untuk berkoordinasi untuk segera mengisi stok di gudang dalam waktu dekat.
“Kami akan menyurat ke Dinas Provinsi Sulut untuk meminta bantuan,” ujarnya. (**)