TOTABUAN.CO BOLMONG – Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kaya akan sumber daya alam. Selain lumbung beras Sulawesi Utara, Bolmong juga memiliki tambang emas, pabrik semen, punya hasil holtikultura serta hasil pertanian perikanan dan kelautan. Selain itu Kabupaten Bolmong memiliki kelapa sawit dengan luas kurang lebih 69 ribu hektare.
Hal tersebut dikatakan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat memeparkan potensi daerah saat penerimaan 3.632 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 121 di auditorium Unsrat Selasa 2 Juli.
“Bolmong punya sumber daya alam yang kaya. Kita punya kelapa sawit dengan luas 69 ribu hektare,” ucap Bupati.
Bupati sendiri tak menjelaskan lahan sawit tersebut tersebar di wilayah mana. Namun faktanya bahwa Bolmong sangat luas dan kaya akan sumber daya alam.
Berdasarkan data yang ada, masuknya perusahan kelapa sawit di Bolmong itu mulai pada 2009 silam. Ada sembilan perusahaan sawit yang berlomba berebut lahan di Bolmong. Mereka adalah PT Anugerah Bolmong Indah, PT Anugerah Bolmong Indah, PT Bol Indah Utama, PT Bol Indah Perkasa, PT Global Internasional Indah, PT Inobonto Indah Perkasa, PT Karunia Kasih Indah, PT Sino Global Perkasa, dan PT Tomini Indah Perkasa.
Semuanya berhimpun dalam kelompok usaha IZZISEN Group dengan total perkebunan 79.150,30 Hektar (Ha). Dari luas area itu, 20% mencakup kebun plasma dan 80% kebun inti. Namun semuanya mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Terakhir konsesi yang dimiliki PT Mongondow Indah, dijual ke PT Anugerah Sulawesi Indah (ASI). Sedikitnya 609,91 Ha lahan Hak Guna Usaha (HGU) siap diolah. Namun gelombang penolakan kembali menyeruak. Perusahaan tersebut kini tengah berhadapan dengan masyarakat setempat.
Humas PT ASI Suyono beberapa waktu lalu mengatakan, menyambut baik jika masyarakat mau bekerjasama dengan perusahaan. Dia mengakui, di sekitar areal perusahaan terdapat beberapa warga yang sudah melakukan penanaman. Namun menurutnya, perusahaan belum melakukan aktivitas di wilayah tersebut.
Pemkab Bolmong melalui Asisten I Derek Panambunan mengatakan bahwa berdasarkan surat keputusan Bupati Bolmong Nomor : 31/2011 tentang Izin Usaha Perkebunan PT. Anugerah Sulawesi Indah (ASI), bahwa perusahaan itu beroperasi di Desa Lolak, Lolak Tombolango, Padang Lalow dan Lolak II, Kecamatan Lolak.
“Saat ini masih belum beroperasi karena masyarakat setempat masih ingin memanen kelapa mereka yang sudah lebih dulu ditanam sebelum perusahaan diberikan izin untuk menanam kelapa sawit,” kata Derek.
Derek mengaku semua perizinan sudah dipenuhi pihak perusahan. “Tidak mungkin izin diberikan Pemda jika belum dilakukan kajian-kajian tentang lingkungan hidup,” kata Derek.
Aktivitas perusahan kepala sawit di Bolmong memang sebelum Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow dilantik menjadi orang nomor di Bolmong. Sebab sejak 2009 silam para pelaku usaha sawit sudah masuk dan mendapat izin dari pemerintah.
Tolak Perusahan Sawit
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey secara tegas menolak masuknya perusahan sawit di Sulut. Menurutnya Sulut, dikenal sebagai penghasil kelapa lokal terbesar di wilayah Indonesia timur.
Selama menjabat Gubernur Sulut lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Sulut ini, belum pernah mengeluarkan izin aktivitas perusahan kelapa sawit.
“Saya selama menjabat Gubernur, belum ada satu perusahan sawit yang teken. Artinya belum ada izin yang saya keluarkan,” aku Olly.
Selaku pemerintah lanjutnya, akan terus menekan harga kopra dengan menyiapkan peralatan pembuatan miyka kelapa yang akan diberikan kesetiap daerah untuk petani.(**)